Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

4 Pabrik Tabung Elpiji Bakal Digeledah

  • Selasa, 14 Juli 2009
  • 2329 kali
Produksinya Tak Sesuai SNI

Kliping Berita

MedanBisnis – Jakarta
Departemen Perdagangan (Depdag) melalui tim Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) bekerjasama dengan Departemen Perindustrian (Depperin) akan melakukan inspeksi mendadak terhadap 4 pabrik tabung elpiji 3 kg yang diduga memproduksi tabung tidak sesuai dengan Standard Nasional Indonesia (SNI). Dirketur Pengawasan Barang Beredar Ditjen Perdagangan Dalam Negeri Inayat Iman mengemukakan di kantornya, Jakarta, Senin (13/7).”Kita akan lihat pabriknya, ada 4 pabrik kita langsung sidak ke pabrik,” katanya.

Langkah ini merupakan hasil dari perkembangan penyelidikan dalam upaya melakukan pengawasan produk tabung elpiji 3 kg, menyusul terjadinya kasus-kasus tabung terbakar di masyarakat karena diduga diproduksi tidak standar.

“Kalau tabung sudah ada SNI, sekarang kita sudah berkoordinasi dengan depperin, bukan hanya tabungnya, regulatornya pun kita awasi,” ucapnya.

Sebelumnya, Dirjen Migas Departemen ESDM Evita H. Legowo  mengatakan, pemerintah akan menugaskan Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) mengawasi pelaksanaan program konversi elpiji di lapangan.”Pemerintah punya PPNS yang dapat ditugaskan untuk mengawasi pelaksanaan konversi minyak tanah ke LPG,” ujarnya seperti dikutip di situs Ditjen Migas. Evita mengemukakan, PPNS tersebut nantinya akan melakukan pengecekan di lapangan, memastikan program ini dilakukan sesuai dengan aturan yang berlaku.”Jangan sampai ada pihak yang berhak tidak mendapatkan paket konversi atau sebaliknya, mereka yang mampu malah mendapatkannya. Apalagi kalau ada masyarakat yang mendapat dobel,” kata Evita.

Program pengalihan minyak tanah ke elpiji, saat ini memasuki tahun ketiga. Diharapkan pada 2010, program ini dapat diselesaikan dengan target 42 juta paket tabung elpiji ukuran 3 kg dapat didistribusikan.

Pada 2009, pemerintah menargetkan akan membagikan 23.044.211 paket perdana elpiji tabung ukuran 3 kg. Jumlah ini termasuk sisa tahun 2008 yang tidak dapat dibagikan sebanyak 4.962.461 paket. Paket tersebut akan dibagikan ke sejumlah daerah yaitu NAD, Sumatera Utara, Riau, Sumatera Selatan, Lampung, DKI Jakarta (Kepulauan Seribu), Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, DIY, Bali, Kalimantan Timur dan Sulawesi Selatan.

Untuk tahun 2008, paket perdana yang dapat dibagikan mencapai 15.037.539 paket yang terdiri dari 14.361.147 paket untuk rumah tangga dan 676.392 paket untuk usaha mikro. Realisasi volume LPG  tahun 2008 sebesar 592.242 metrik ton atau berhasil mengkonversi minyak tanah sebanyak 2.059.536 kilo liter sehingga minyak tanah yang tersisa sebanyak 7.832.280 kilo liter. (dtf)

Sumber : Medan Bisnis Online, Selasa 14 Juli 2009




­