Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

BSN Selenggarakan Workshop Metrologi se-Asia Pasifik di Yogyakarta

  • Selasa, 06 Agustus 2019
  • 2471 kali

Asia Pacific Metrology Programme (APMP) yang merupakan organisasi metrologi regional Asia Pasifik saat ini memiliki berapa Focus Group yang membahas isu-isu terkini yang sedang berkembang di dunia seperti perubahan iklim dan udara bersih, kemanan pangan, energi efisiensi, medical metrology dan air bersih. Terkait dengan fokus grup mengenai perubahan iklim dan udara bersih, setiap tahunnya fokus grup ini menyelenggarakan kegiatan workshop bersamaan dengan penyelenggaraan workshop Gas Analysis Working Group (GAWG).

Tahun ini, Indonesia berkesempatan menjadi tuan rumah penyelenggaraan kedua workshop tersebut yaitu 17th Workshop of APMP/TCQM Gas Analysis Group dan 2019 APMP/Focus Group Workshop on Climate Change and Clean Air. Berkenaan dengan adanya Peraturan Presiden No 4 Tahun 2018, Deputi Standar Nasional Satuan Ukuran – Badan Standardisasi Nasional (SNSU BSN) selaku Lembaga Metrologi Nasional (NMI) menyelenggarakan kegiatan tersebut di Yogyakarta pada tanggal 5-7 Agustus 2019.

 

Penyelengaraan workshop ini bertujuan untuk meningkatkan jalinan kerja sama international, memfasilitasi kegiatan diskusi, pertukaran pengalaman dan pengetahuan antara para ahli dari anggota APMP, peneliti, dan stakeholder di bidang teknik pengukuran gas dan ketertelusuran secara metrologi berkaitan dengan perubahan iklim dan udara bersih. Workshop ini membahas sejumlah topik mengenai metrologi untuk perubahan iklim dan udara bersih yang disampaikan oleh 17 orang ahli dari Lembaga Metrologi Nasional dari berbagai negara seperti Tiongkok, Jepang, Korea, Taiwan, Afrika Selatan, Singapura, Malaysia, dan Indonesia. Selain dihadiri oleh delegasi Lembaga Metrologi Nasional luar negeri, workshop ini juga dihadiri oleh sekitar 39 peserta stakeholder lokal dari sektor energi, lingkungan, universitas dan produsen standar gas.

 

Pada hari pertama kegiatan, diselenggarakan 2019 APMP/Focus Group Workshop on Climate Change and Clean Air yang membahas pengembangan standar pengukuran berkaitan dengan perubahan iklim dan udara bersih seperti temperatur, kecepatan alir udara, particulate matters, ozon, dan standar gas campuran (Volatile Organic Compounds, gas rumah kaca, dan gas emisi kendaraan bermotor).

 

Hari kedua kegiatan, diselenggarakan 17th Workshop of APMP/TCQM Gas Analysis Group yang khusus membahas mengenai pengembangan standar gas dan ketertelusuran secara metrologi untuk pengukuran gas. Kemudian kegiatan dilanjutkan di hari ketiga, dimana dilaksanakan pertemuan khusus antara anggota APMP di Gas Analysis Working Group untuk membahas kemungkinan kerjasama antara anggota NMI di APMP GAWG dalam uji banding internasional dan pembahasan kemajuan uji banding internasional yang sedang dilakukan.

 

Dalam kaitannya dengan perubahan iklim, dan udara persih, “BSN telah menyusun dan menetapkan seri SNI ISO 14064 mengenai Gas Rumah Kaca sebagai pedoman untuk mengukur, memantau, melaporkan dan memverifikasi emisi gas rumah kaca. Selain itu, BSN sebagai sekretariat Komite Akreditasi Nasional (KAN) dapat mengakreditasi organisasi/badan pihak ketiga yang mengimplementasikan ISO/IEC 14065:2013, SNI ISO 14064-3:2009, dan ISO 14066:2011untuk memvalidasi dan memverifikasi gas rumah kaca" ujar Kepala BSN, Bambang Prasetya saat membuka acara di Yogyakarta, Senin (5/8/2019). Selain itu, pembuatan kebijakan terkait pengendalian kualitas udara dan mitigasi perubahan iklim oleh pemerintah harus didukung data kondisi udara atmosfer yang valid dan akurat. "Metrologi sebagai pengukuran sains memiliki peran penting untuk memastikan validitas hasil pengukuran dengan membandingkannya pada standar pengukuran yang dapat tertelusur ke Sistem Unit Internasional (SI)" terang Deputi Standar Nasional Satuan Ukuran (SNSU) BSN, Hastori.

 

Laboratorium SNSU BSN telah mengembangkan standar pengukuran nasional terkait dengan sifat fisik atmosfer seperti suhu, kelembaban, dan kecepatan angin. Selain itu juga pengukuran sifat kimia atmosfer sepertibe konsentrasi gas di udara ambien dan gas rumah kaca. Sebagai Lembaga Metrologi Nasional Indonesia, Deputi SNSU BSN memiliki tanggung jawab untuk merealisasikan standar pengukuran nasional di Indonesia dan menyebarluaskan nilai standar tersebut kepada pengguna akhir, melalui layanan kalibrasi dan penyediaan Certified Reference Material (CRM). Hastori menjelaskan “standar-standar terkait metrologi fisika dan kimia yang telah dikembangkan oleh SNSU BSN dapat langsung mendukung Laboratorium atau Stasiun pemantauan kualitas udara dan gas rumah kaca di Indonesia dalam memeperoleh hasil pengukurannya telah tertelusur ke unit Sistem Internasional”. Dengan tersedianya standar nasional pengukuran untuk mementukan sifat atmosfer, diharapkan dapat diperoleh data kondisi udara atmosfer yang valid, handal, dan kuat berdasarkan bukti ilmiah, sehingga pemerintah dapat membuat kebijakan terkait pengendalian kualitas udara dan mitigasi perubahan iklim yang efektif.

 

Dalam waktu dekat, BSN juga akan membentuk Komisi Teknis (Komtek) terkait Perumusan Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk ruang lingkup Analisa Gas dalam upaya menjamin ketertelusuran pengukuran gas di Indonesia. Komisi Teknis tersebut beranggotakan stakeholders yang terdiri dari unsur pemerintah/regulator, produsen, konsumen dan tenaga ahli/akademisi. Komisi teknis ini diharapkan dapat menghasilkan SNI di bidang pengukuran gas yang dapat dijadikan acuan oleh para stakeholders sehingga terbentuknya kesepahaman yang sama diantara stakeholder mengenai ketertelusuran pengukuran gas. (SNSU BSN)