Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

Edukasi SNI 8357:2017 Ekspedisi Destana Tsunami Sambangi DIY

  • Senin, 29 Juli 2019
  • 2609 kali

Badan Standardisasi Nasional (BSN) mendukung langkah Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk melindungi masyarakat yang berisiko rawan tsunami di 584 desa/kelurahan sepanjang Pantai Selatan Pulau Jawa melalui Ekspedisi Destana Tsunami. Salah satu agenda dalam ekspedisi ini adalah edukasi pentingnya penerapan SNI 8357:2017 Desa dan kelurahan tangguh bencana ke desa/kelurahan tersebut. Penerapan SNI ini cukup penting, sebab, desa/kelurahan akan memiliki acuan yang jelas bagaimana memitigasi bencana termasuk kemungkinan dampak tsunami.

Saat ini Ekspedisi Destana Tsunami telah memasuki Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, dalam segmen ini akan dilakukan edukasi terhadap sekitar 40 Desa/kelurahan di 3 Kabupaten, Gunungkidul, Bantul dan Kulonprogo. Hari pertama ekspedisi segment ini dilaksanakan di desa Sadeng, Kabupaten Gunungkidul. Acara terbagi menjadi 2 sesi, sesi pertama dilakukan sosialisasi yang dihadiri oleh perwakilan desa/kelurahan sekitar, tercatat ada 9 perwakilan desa yg datang. Acara sosialisasi ini melibatkan berbagai instansi yakni dari BMKG, BPBD dan BSN. BSN memberikan sosialisasi mengenai SNI 8357:2017 Desa dan kelurahan tangguh bencana dan beberapa SNI lain terkait kebencanaan.

Selain sosialisasi di titik kumpul, sosialisasi juga dilakukan di sekolah, pasar dan titik ramai sekitar Desa Sadeng yang dibantu oleh relawan daerah dari PMI, MDMC, Pramuka dan lainnya. BSN ikut berkontribusi memberikan bola sepak sebagai simbol bola ketangguhan. Bola Sepak dengan merk Proteg yang diproduksi oleh Rojai dari UMKM Tegal ini telah mendapatkan SPPT SNI. Bola sepak berSNI ini melambangkan kekompakan, kekuatan, dan ketangguhan masyarakat saat menghadapi bencana.

sumber foto : EDT1#JATIM

Pada ekspedisi DESTANA ini dilakukan juga pengisian modul penilaian ketangguhan desa (PKD), untuk melihat pemenuhan indikator desa dan kelurahan tangguh bencana sesuai SNI 8357:2017, yakni memiliki indikator dasar dan hasil. Indikator dasar menurut penjelasan Bagus M Irvan yang merupakan salah satu tim relawan BSN untuk DIY antara lain adalah penguatan kualitas dan akses layanan dasar seperti penguatan kualitas layanan dan akses pendidikan formal maupun non formal; serta layanan kesehatan yang dapat diakses oleh semua masyarakat, sarana dan aksesibilitas transportasi.

Untuk indikator hasil diantaranya penguatan pengelolaan risiko bencana dimana desa dan kelurahan memiliki hasil kajian wilayah dengan perspektif kebencanaan; pengetahuan dan keterampilan dalam pengelolaan risiko bencana, serta kegiatan aksi masyarakat dalam pengelolaan risiko bencana, tegas Bagus. Kegiatan penilaian ini dilakukan oleh BSN dengan didampingi tim BNPB, BPBD, dibantu relawan dari perguruan tinggi di DIY. Tim Relawan BSN untuk ekspedisi Destana DIY dan Jateng diwakili oleh Bagus M Irvan dan Gandi yang akan berlangsung sampai 1 Agustus 2019 dan dilanjutkan oleh Tim Relawan Jawa Barat.

sumber foto : EDT1#JATIM



­