Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

Kepala BSN : Jadikan BSN Organisasi yang Solid

  • Rabu, 13 Maret 2019
  • 3635 kali

Dengan telah ditetapkannya organisasi Badan Standardisasi Nasional (BSN) yang baru, sesuai Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2018 tentang BSN yang dilaksanakan dengan Peraturan Badan Standardisasi Nasional Nomor 10 Tahun 2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Standardisasi Nasional, organisasi BSN diharapkan semakin solid.

Demikian diungkapkan Kepala BSN, Bambang Prasetya dalam pembukaan Rapat Kerja (Raker) BSN TA 2019 di Sentul, Bogor, Jawa Barat pada Rabu (13/03/2019). Mengusung tema pemaparannya “Solidasi Organisasi Baru : Untuk Mengemban Amanah Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian sebagai Katalisator Pembaikan di Segala Bidang Kehidupan dan Pembangunan Nasional, Bambang menjelaskan makna solid terutama melalui organisasi dan struktur baru BSN.

“Solid berarti tidak berpercikan, tetapi solid adalah suatu benda padat yang kuat. Syukur-syukur bersenyawa antara yang baru dan lama. Solid bersenyawa, sehingga sulit diuraikan. Itu yang saya inginkan. Semakin kita cepat solid maka semakin cepat kita maju terdepan, mengingat tantangan kita semakin berat,” pesan Bambang.

Menurut Bambang, dengan BSN solid, maka standardisasi dan penilaian kesesuaian (SPK) dapat berjalan sesuai dengan tujuan. Tujuan dari SPK diantaranya adalah meningkatkan mutu produk dengan mengefisiensikan biaya produksi; meningkatkan daya saing produk di pasar internasional; serta membantu terwujudnya regulasi yang transparan dan akuntabel.

Seperti diketahui, proses standardisasi dan penilaian kesesuaian telah mengikuti prinsip Pancasila karena dalam proses perumusan standar terdapat jajak pendapat melalui e-balloting. Tujuan standardisasi juga selaras dengan kesejahteraan rakyat.
Bahkan, tambah Bambang, SPK kedepan, semakin diperlukan. “Masyarakat ingin kepastian bahwa apa yang ditampilkan tidak tipu menipu. PK merupakan senjata utk menjamin terhadap kesesuaian. Pada akhirnya, industri berlomba untuk menciptakan bisnis yang tertelusur dan dapat dipercaya. Oleh karenanya, mutu dan efisiensi, ini adalah dua senjata untuk bersaing,” tegas Bambang.

Untuk itu, Bambang berharap ke depan BSN dapat meningkatkan konten SPK menuju sistem yang autopilot serta dapat menciptakan SDM yang tidak mediocre; SDM yang menjunjung tinggi mutu, serta responsif positif.

Raker yang berjalan selama 2 hari ini (13-14 Maret 2019) yang diikuti para pejabat eselon 1, 2, dan 3 BSN juga diisi pemaparan oleh Asdep Standardisasi Jabatan dan Pengembangan Karir SDM Aparatur KEMENPAN RB, Aba Subagja dengan tema "Mewujudkan profesionalitas dan kinerja ASN yang kompeten dan kompetitif; serta Direktur Industri, Pariwisata, dan Ekonomi Kreatif Bappenas, Teguh Adi Purnomo Alias Sambodo mengenai Pencapaian RPJN 2005-2025 dan Rancangan Teknokratik RPJMN 2020-2024. (nda-humas)