Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

BSN jadikan Makassar sebagai Role Model Smart City

  • Selasa, 31 Oktober 2017
  • 3460 kali

Memperingati Hari Standar Dunia (14 Oktober) dan Bulan Mutu Nasional (10 November mendatang), Badan Standardisasi Nasional (BSN) Menyelenggarakan rangkaian kegiatan bertema Penerapan SNI di Daerah Sebagai Roda Penggerak UMKM untuk Mewujudkan Kemandirian Ekonomi. Salah satu rangkaian kegiatan Bulan Mutu Nasional (BMN) yakni Seminar Nasional Standardisasi yang dilaksanakan di Grand Clarion Convention, Kota Makassar pada Selasa (24/10/17). Seminar Nasional ini mengambil tema “Standar membuat kota lebih smart”, senada dengan tema hari standar dunia, Standards make cities Smarter. Seminar Nasional dihadiri 800 orang peserta dari berbagai pemangku kepentingan dan menghadirkan Director of Asia Pcific Regional Centre International Electrotechnical Commission, Dennis Chew; Sekretaris Direktorat Jenderal Industri Kecil dan Menengah Kementerian Perindustrian, Eddy Siswanto; Deputi Bidang Penelitian dan  Kerjasama Standardisasi BSN, I Nyoman Supriyatna; serta Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Makassar, Ismail Hajiali.

 

Kepala BSN Bambang Prasetya di Makassar (24/10/2017) mengatakan, pengambilan tema seminar sangatlah tepat. Implementasi smart city perlu didukung penerapan SNI/Standar Nasional Indonesia supaya kota tidak hanya cerdas tetapi juga nyaman, aman dan teratur. Itulah konsep standardisasi, ujar Bambang.

 

Lebih lanjut, dikatakan, BSN sampai dengan bulan September 2017 telah menetapkan 11.385 SNI di bidang pertanian, pangan, kesehatan, mekanika, elektroteknika, konstruksi, kimia, pertambangan, lingkungan, dan serbaneka. Dari SNI yang ditetapkan, beberapa SNI mendukung implementasi smart city. Misalnya ada 12 SNI mendukung smart card, 7 SNI mendukung smart energy, 3 SNI mendukung smart tourism, serta 3 SNI mendukung ketahanan menghadapi bencana, ujar Bambang. 

 

Sementara itu, Deputi Bidang Penelitian dan Kerjasama Standardisasi BSN, I Nyoman Supriyatna sebagai salah satu pembicara dalam Seminar Nasional, menjelaskan “smart city” sebagai sebuah konsep kota cerdas yang dapat membantu masyarakat dalam mengelola sumber daya yang dimiliki dengan effisien dan memberikan informasi yang tepat kepada masyarakat atau lembaga dalam melakukan kegiatannya atau pun mengantisipasi kejadian yang tak terduga sebelumnya. “Makassar merupakan salah satu dari 25 kota yang terpilih sebagai kota yang akan mengikuti Gerakan Menuju 100 Smart City di tahun ini,ujar Nyoman.

 

Menurutnya, Konsep dari pada Smart City adalah Kota yang berkinerja  baik  dengan  berpandangan  ke  beberapa indikator antara lain dalam bidang ekonomi, penduduk, pendidikan, kesehatan, pemerintahan, transportasi/mobilitas, lingkungan hidup. Kota  yang  mengontrol  dengan  mengintegrasikan  semua  infrastruktur (Fasilitas umum) termasuk jalan, jembatan, terowongan, rel, kereta bawah tanah, bandara, pelabuhan,  komunikasi,  air,  listrik,  dan  pengelolaan  gedung. Dengan begitu  dapat  mengoptimalkan  sumber  daya  yang  dimilikinya  serta merencanakan  bagaimana pencegahannya, sehingga masyarakatnya  menjadi aman dan nyaman untuk tinggal di kota. Kegiatan  pemeliharaan  dan  keamanan dipercayakan kepada penduduknya.

 

Smart  City  dapat  menghubungkan  infrastuktur  fisik,  infrastruktur  IT, infrastruktur  social,  dan  bisnis  infrastruktur bisnis untuk  meningkatkan kecerdasan kota. Smart city juga membuat kota lebih efisien dan layak huni. Serta Penggunaan smart computing untuk membuat smart city dan fasilitasnya  meliputi  pendidikan,  kesehatan,  keselamatan  umum,  transportasi  yang  lebih cerdas, saling berhubungan dan efisien

 

Badan Standardisasi Nasional (BSN) sebagai lembaga yang diberikan kewenangan dalam  membina dan mengembangkan standarisasi di Indonesia, sangat menyadari akan peran standar dalam mendukung program smart city. Oleh sebab itu, BSN terus mengembangkan Standar Nasional Indonesia (SNI) dan sistem penilaian kesesuaian yang dibutuhkan oleh para pemangku kepentingan agar tercipta produk nasional yang berdaya saing, mendunia dan sekaligus membanggakan. “Sebagai bukti nyata pada tanggal 28 September 2017 telah ditandatangi MoU antara BSN dengan PT. KAI Persero, kata Nyoman.

 

Selain itu, lanjutnya,  BSN juga menggalakkan  program SNI di Indonesia wilayah Timur. Dan Makassar sebagai gerbang Indonesia Wilayah Timur diharapkan sebagai role model dalam penerapan SNI. (ald-Humas)