Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

SMAK Sinlui 1 Surabaya dan SMKN Sumsel akan Wakili RI di Olimpiade Standar Tingkat Dunia di Korea

  • Jumat, 16 Juni 2017
  • 5945 kali

Kabar tersebut seperti dilansir website BSN (8/6). Setelah melalui penilaian dewan juri akhirnya ditetapkan 2 tim dengan 2 esai dari 11 tim yang mengirimkan esai dari seluruh Indonesia. Tema besar yang diangkat kali ini adalah Smart City atau kota pintar. Kedua tim dijadwalkan akan bertanding di Korea, pada 10-11 Agustus nanti bersaing dengan tim dari Jepang, Singapura, Malaysia, Amerika Selatan, Afrika dan Korea Selatan.

 

 

Tim pertama adalah SMAK Sinlui 1 Surabaya beranggotakan Zefania Praventia Sutrisno, Elizabeth Maria Clarissa Laytno, Silvester Dexter Reinaldo. Sinlui sudah kali ke-4 mewakili RI di Olimpiade Standar Tingkat Dunia sejak 2014. Sinlui menulis esai dengan judul “Integrated System Towards Smart City : Standardized Capsule Flats and Smart Hub”. Esai ini membahas detail dua solusi pembangunan menuju kota pintar (Smart City), yaitu Standardized Capsule Flats (SCF) dan Smart Hub. SCF ini menjadi solusi atas banyaknya tunawisma di kota besar, misal di Jakarta saja terdapat 194.908 warga tunawisma. SCF dapat dibangun diatas lahan seluas 24 meter kali 11,8 meter dengan 6 lantai. Lima lantai untuk ruangan atau kamar, satu lantai untuk kamar mandi bersama dan ruang (terbuka) hijau. Di tiap lantai kamar akan diisi 40 kamar kapsul., setiap kamar kapsul berukuran 2,4 meter x 1,8 meter x 2 meter, dilengkapi dengan tempat tidur single bed standar yang dapat dilipat, tv, rak baju, meja makan/minum, monitor LED (suhu, GPS, kelembaban, jam, dll) yang semuanya dapat dilipat. SCF ini dilengkapi dengan sistem pengelolaan sampah otomatis, teknologi penjatahan air tiap warga, dan teknologi hemat listrik semuanya terkendali melalui koneksi internet (Internet of Thing). Sumber energi ini bisa memanfaat sumber energi terbarukan, seperti angin atau matahari.

 

Secara perhitungan kasar SCF ini mampu menghemat baik dari segi pembangunan, perawatan, iuran bulanan, dan konsumsi energi. Biaya pembangunan 10,7 % lebih hemat, biaya iuran warga 7,3 kali lebih hemat dari flat atau apartemen konvensional dan dari sisi konsumsi listrik 3,6 kali lebih hemat. SCF ini dapat dibangun di pusat kota yang minim lahan sehingga bisa dintegrasikan dengan transportasi massal yang modern. Dengan SCF dan Smart Hub ini masalah tunawisma di kota-kota besar beserta masalah efek sampingnya, yaitu lingkungan, sosial, dan kriminal bisa diatas atau setidaknya dikurangi.

 

Tim kedua adalah siswa/i SMKN Sumatera Selatan, yaitu Bayu Adhi Dharmawan, Giland Ramadhan dan Salsabila. Menulis esai dengan judul ‘’Build Standardized LRT in Palembang’’ , seperti diketahui bahwa hampir semua kota besar Indonesia termasuk Palembang mengalami urbanisasi dengan laju pertumbuhan 7,7% pertahun. Segudang masalah bisa jadi menjadi bom waktu seperti masalah lingkungan, air bersih, polusi, emisi, kemiskinan dan keamanan. Teknologi dapat berperan mengatasi masalah tersebut melalui sistem kota pintar (smart city) yang mampu mempermudah interaksi antara warga dengan lingkungannya dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan. Pemerintah Kota Palembang serius membangun smart city dengan menggandeng PT. Telkom Indonesia memperluas akses internet gratis bagi warga Palembang di ruang publik. Selain faktor koneksi internet menjadi daya dukung utama dalam smart city, faktor transportasi juga memegang peranan penting agar menciptakan sistem transportasi yang rendah polusi, hemat energi dan kecepatan tinggi. Salah satu solusi transportasi publik smart city adalah LRT (Light Rail Transit) yang ditenagai listrik, berkecepatan tinggi atau bisa disebut MRT, yaitu mass (rapid hauling), rapid (fast and high frequency), dan transit (stopping at many stations at the main urban point).

Standar memainkan peran penting dalam pembangunan LRT untuk menjamin keamanan dan keselamatan baik dari proses perencanaan, pembangunan dan pengoperasionalan LRT. Badan Pengembang Standar Dunia, ISO dan IEC telah mengembangkan set standar untuk sistem MRT, meliputi suplai tenaga listrik, instrument komedi dan pengendali, generator listrik, sistem komedi dan motor penggerak, baterai, pencahayaan dan sistem sinyal, sensor, monitor, jaringan kabel dan lain sebagainya. Jika ditilik SNI (Standar Nasional Indonesia) yang terkait, maka terdapat 20 SNI yang dapat dijadikan acuan dalam pembangunan LRT yang mengadopsi dari sistem Kereta Api.

Keberadaan LRT di Palembang selain untuk mewujudkan smart city, juga untuk mendukung gelaran ASIAN Games 2018, dimana Palembang menjadi tuan rumah bersama Jakarta. Pembangunan LRT yang menghabiskan dana sebesar Rp 9,4 Triliun ini akan membentang sepanjang 23 km dari Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II sampai ke Kompleks Olah Raga Jakabaring akan memiliki 13 stasiun. LRT ditargetkan selesai Januari 2018.

Tim SMKN Sumsel menjadi Tim dari SMK pertama yang akan bertanding di Olimpiade Standar Dunia ini. SMKN Sumsel ini didirikan pada 30 Juli 2010 melalui Surat Keputusan Gubernur Sumatera Selatan No. 529/KPS/DISDIK/2010 memiliki program studi Teknik permesinan, teknik elektronika, teknik otomotif, dan teknik ketenagalistrikan. Lolosnya SMKN Sumsel ke Korea diharapkan dapat memberikan warna baru tim Indonesia sekaligus meningkatkan prestasi Indonesia di mata dunia. Aamiin. (diklat)