Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

SMKN Sumsel Mengenal SNI

  • Senin, 29 Mei 2017
  • 6355 kali

Serangkaian dengan acara peresmian Kantor Layanan Teknis BSN di Palembang, BSN mengadakan Sosialisasi ke guru dan siswa/i SMKN Sumatera Selatan (22/05). Tema yang diangkat adalah SMK Mengenal SNI, diangkat dari Buku yg diterbitkan BSN tahun 2013 dengan judul yang sama. Sosialisasi yang dihadiri oleh 200 Guru dan Siswa/i SMKN Sumsel ini menghadirkan pembicara Deputi Bidang Informasi dan Pemasyarakatan Standardisasi, Erniningsih dan Kepala Pusat Pendidikan dan Pemasyarakatan Standardisasi, Nasrudin Irawan. Rafli Kepala SMKN Sumsel dalam sambutannya menyampaikan terima kasih atas upaya BSN mengenalkan SNI, Ke depan saya berharap BSN yang sudah buka Kantor Layanan Teknis di Palembang, bisa bekerja sama melakukan edukasi standardisasi jelas Rafli.

Erningsih dalam sambutannya menyampaikan, bahwa pada tahun 2020-2030, Indonesia akan mengalami bonus demografi, yaitu jumlah penduduk usia produktif lebih banyak dibandingkan dengan usia non-produktif. Pada periode tersebut, Indonesia akan memiliki >180 juta penduduk usia produktif . Peran SMK menjadi penting, SMK dapat menjadi “mesin produksi” lulusan atau angkatan kerja yang kaya bekal keterampilan sesuai dengan kebutuhan dunia usaha dan dunia industri (DUDI) jelas Erninigsih. Salah satu pemahaman dan keterampilan yang penting dan dibutuhkan oleh DUDI adalah kompetensi di bidang standardisasi, lanjut Erniningsih.

Dunia SMK dekat dengan standar dan SNI, terang Erningsih, buktinya ada SNI yang menjadi pelajaran wajib bagi siswa SMK, misalnya SNI 0225:2011 tentang Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2011 (PUIL 2011) yang diajarkan bagi siswa SMK jurusan Instalasi Listrik, Kelistrikan atau Elektro. Selain itu, lanjut Erniningsih, ada SNI lain yang dapat juga diajarkan, seperti Seri SNI IEC 60335 tentang Keselamatan Peralatan listrik rumah tangga dan peralatan listrik serupa untuk siswa SMK jurusan kelistrikan, SNI EN 12806:2015 tentang Komponen otomotif untuk penggunaan bahan bakar LPG (liquified petroleum gas) - Selain tangki untuk jurusan Mesin, SNI ISO 10472-1:2016 tentang Persyaratan Umum keselamatan untuk mesin penatu industrial untuk jurusan Mesin, Teknik Las, Kelistrikan, SNI CAC 1:2011 tentang Rekomendasi Nasional Kode Praktis - Prinsip umum higiene pangan untuk jurusan Tata Boga, SNI ISO 9001:2015 tentang Sistem Manajemen Mutu untuk jurusan Teknologi Informasi dan Komunikasi misal pengembangan software atau jurusan umum lainnya jelas Erninigsih.

Melanjutkan pengenalan SNI, Nasrudin Irawan menjelaskan detail tentang SNI, diawali dengan sejarah berdirinya BSN, tahapan proses pengembangan SNI, proses sertifikasi SNI pada produk, contoh SNI pada produk dalam kehidupan sehari-hari. Belajar SNI tidak rugi, karena produk yang di-SNI-kan semakin hari makin banyak, dan untuk membuat produk tersebut pasti membutuhkan orang yang tahu SNI, demikian motivasi Nasrudin.

Nasrudin juga menyampaikan informasi mengenai Kompetisi Standardisasi Nasional bagi Siswa SMA/SMK. Kompetisi ini tiap tahun diselenggarakan, tahun ini adalah tahun ke-3, 2 tim pemenang akan mewakili Indonesia di ajang Olimpiade Standar tingkat dunia di Korea Agustus nanti. Untuk itu, kami mengundang SMKN Sumsel untuk ikut kesempatan ini, jelas Nasrudin. Mengakhiri presentasinya, Nasrudin menawarkan Buku “SMK Mengenal SNI” yang dapat dijadikan referensi bagi guru maupun siswa SMK belajar SNI.

Dalam acara sosialisasi SNI di SMKN Sumsel ini, Tim Pusat Pendidikan dan Pemasyarakatan Standardisasi juga menayangkan dan menceritakan video kisah sukses UMK menerapkan SNI, dimana salah satunya, yaitu KANABA yang didirikan oleh Ashari, lulusan SMK (dulu STM) dari sebuah bengkel mesin cuci dengan 2 orang karyawan. Selain KANABA, dikisahkan juga produk Konverter kit “Amin ben Gas”, dan kompor listrik untuk membatik Astoetik. Contoh-contoh yang diangkat ini sesuai dengan jurusan yang ada di SMKN Sumsel, yaitu mesin otomotif, kelistrikan, dan mesin produksi. Diharapkan dengan acara sosialisasi SNI ini, meskipun setengah hari tapi dapat memberi motivasi bahwa belajar SNI tidak rugi dan bahwa SMK tidak hanya siap kerja tapi juga siap menciptakan lapangan pekerjaan. SMK Bisa.

Salah satu hasil dari acara sosialisasi ini adalah SMKN Sumatera Selatan mengirimkan satu tim untuk ikut Kompetisi Standardisasi tingkat Nasional untuk SMA/SMK Tahun 2017. SMKN mengirimkan 3 siswanya, yaitu Bayu Adhi (Siswa Teknis Permesinan), Giland Ramadhan (Teknik Listrik), dan Salsabila (Mekatronika). SMKN mengirimkan esai berjudul Build Standardized Light Rail Transit (LRT) in Palembang. (klt_plg)