Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

Akreditasi Diperlukan untuk Kontrol Barang

  • Selasa, 24 Maret 2009
  • 2985 kali
Kliping berita :

Kejadian mainan dengan kandungan bermasalah diharapkan tidak terulang lagi.

VIVAnews - Asosiasi Produsen Mainan Edukasi dan Tradisional Indonesi akhir tahun lalu sempat melaporkan dugaan kandungan berbahaya dalam mainan anak yang diimpor dari China kepada Badan Standardisasi Nasional (BSN).

"Mainan anak adalan satu kasus di mana standarisasi produk penting untuk menjamin masuknya produk impor ke Indonesia," kata Kepala BSN Bambang Setiadi di Jakarta, Selasa 24 Maret 2009.

Produsen mainan anak nasional, menurut Bambang, sempat mengambil sampel dan melakukan pengecekan di laboratorium. BSN menemukan kandungan bahan yang berbahaya di atas ambang batas. Kekhawatiran produsen nasional berasalan, karena China sedang mencari pasar baru selain Amerika Serikat dan Eropa yang sedang mengalami perlambatan.

Karena itu, Bambang mengatakan, Komite Akreditasi Nasional melakukan penandatanganan kesepakatan kesepahaman dengan Badan Akreditasi China (CNAS) untuk kerja sama penilaian kesesuaian kedua negara. "Dengan MoU ini, hal-hal seperti itu akan diperbaiki," katanya.

Sebab, dengan kesepakatan itu, setiap impor China yang belum mendapatkan sertifikasi dari CNAS tidak akan bisa masuk ke Indonesia.

Bambang menilai kerja sama dengan China perlu dibangun, mengingat negara itu merupakan pasar terbesar dengan posisi perdagangan bilateral mencapai 86 persen. "China juga negara importir ketiga terbesar di Indonesia dengan komoditas migas, karet, kertas, komponen otomotif, dan elektronik," ujarnya. Selain itu devisa China juga mencapai US$ 1,2 triliun.

Vice Chief Executive CNAS Liu Xin menjelaskan, negaranya hingga saat ini mempunyai 122 lembaga sertifikasi dan lebih dari 3.400 laboratorium sertifikasi. "Perkembangan akreditasi di China cukup pesat sejak tahun 2002," kata Xin. Dengan adanya kerjasama tersebut, menurut Xin, akan mendukung perdagangan internasional kedua negara dan menghilangkan hambatan di dalamnya.

Oleh : Hadi Suprapto, Elly Setyo Rini

Sumber :
Vivanews.com
Selasa, 24 Maret 2009, 15:48 WIB