Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

Munggahan BSN Sambut Ramadhan 1438 H

  • Rabu, 24 Mei 2017
  • 2743 kali

Menyambut bulan suci Ramadhan 1438 H, keluarga besar Badan Standardisasi Nasional (BSN) menyelenggarakan Munggahan pada Rabu (24/5/2017) di Ruang Komisi I, II dan III Gedung BPPT II, Jakarta.

Kepala BSN Bambang Prasetya yang membuka acara ini menyampaikan selaku pimpinan  BSN mengajak seluruh warga BSN untuk meningkatkan amalan dan ibadah kita. “Mari manfaatkan bulan yang luar biasa. Harus siap menumpuk pahala dan ibadah yang banyak,” ujar Bambang.

Harapannya, jika amal dan ibadah dijalankan seluruh warga BSN sebagai indicator kinerja utama individu, akan berdampak pada kinerja BSN juga. Oleh karena itu ia mengajak kita menyambut Bulan Ramadhan dengan mantap, baik ilmu, mental dan program-program yang dijalankan.

Dalam acara ini, para pegawai juga menerima siraman rohani dari Ustadzah Tri Handayani. Perempuan kelahiran  Jakarta, 14 April 1970 ini berkisah tentang perjalanan hidupnya yang penuh liku dan cobaan. Sempat divonis oleh dokter bahwa ia tak lagi punya harapan hidup akibat berbagai penyakit kanker yang dideritanya, Ustadzah Tri tak mau menyerah.

Tri menderita kanker otak, kanker rahim, dan kanker usus. Ia sudah menjalani 7 kali operasi, 28 kali kemoterapi, 38 kali radioterapi, 8 kali kemoterapi di kepala, 170 kali fisioterapi, dan 22 kali akupuntur. Hanya keyakinannya pada Allah lah yang membuatnya bertahan hidup dan sembuh. Kehidupannya terus berlanjut, dengan segudang prestasi yang ia torehkan.

“Moto hidup saya “Never Givep Up!”, katanya. Dari cerita hidupnya, kita belajar untuk tidak menyerah dengan keadaan, keterbatasan, maupun kekurangan. Melihat musibah menjadi suatu yang harus disyukuri.

 

 

Ustadzah Tri pun berpesan, kesuksesan Bulan Ramadhan adalah ibadah yang tetap terjaga walaupun bulan Ramadhan sudah usai. Kita harus bisa menjaga amanah yang diberikan Allah kepada kita, baik itu tugas di BSN maupun keluarga dan lingkungan alam.

“Semangat bekerja, semangat beribadah. Semoga Allah memberikan berkah,” ucap Tri.

Setiap amanah dan tantangan adalah hasil perenungan dalam menjalani hidup, ujian dan cobaan. Ramadhan yang telah dan akan kita lalui, hakekatnya adalah nikmat yang Allah berikan pada hamba-Nya yang beriman, agar menjadi manusia yang mulia di hadapan manusia dan sang Khalik. Semoga pengharapan dan cita-cita kita, keinginan kita menggapai Ramadhan yang mulia ini dijabah oleh Allah. Amin. (ria-humas)