Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

Perusahaan AMDK Sumsel Butuh Bedah SNI

  • Rabu, 10 Mei 2017
  • 7859 kali

Dua perusahaan Air Minum Dalam Kemasan Sumsel, yaitu PT Oasis (merk Oasis) dan PT Segara Makmur Sejahtera (Maklon dari Danone Aqua) berkunjung ke Kantor Layanan Teknis BSN di Palembang, awal Mei lalu, untuk melakukan konsultasi mengenai SNI ISO 9001:2015. Hadir mewakili kedua perusahaan tersebut adalah Lusia Citra Fitrianti, Quality Control daro PT Segara Makmur Sejahtera dan Rini S, Quality Control dari PT Oasis.


Mereka menyampaikan pertanyaan dan diskusi terkait migrasi dari SNI ISO 9001:2008 ke versi 2015. Pak saya sudah ikut pelatihan tentang SNI ISO 9001 versi 2015, tapi masih bingung, ungkap Rini kepada Tim KLT Palembang. Klausul mana saja yang perlu dihilangkan, ditambah atau masih dibutuhkan. Kami juga sudah menerapkan SNI ISO 9001:2008 lanjut Rini. Kami tahu bahwa batas migrasi ke SNI ISO 9001:2015 adalah per september 2018.


Dijelaskan oleh tim KLT Palembang, bahwa versi 20015 SNI ISO 9001 ini lebih forward looking daripada versi sebelumnya yang inward looking, lebih melihat ke depan, mempertimbangkan faktor-faktor eksternal dan internal yang memberikan pengaruh terhadap organisasi atau perusahaan, atau dalam klausul 4 standar ini, disebut sebagai konteks organisasi. Jika versi 2008 hanya fokus kepada pelanggan, maka di versi 2015 ini, organisasi atau perusahaan harus mengidentifikasi kebutuhan dan harapan pihak-pihan yang memiliki kepentingan dengan perusahaan, misalnya pemegang saham, bank, atau masyarakat yang tinggal di sekitar perusahaan. Caranya bisa dengan tool sederhana tabel/matriks atau bisa yang sedikit kompleks, misal PETS Analysis atau SWOT Analysis.


Satu hal yang mendasar lagi adalah risk based thingking atau pemikiran berbasis risiko, setiap proses yang ada di perusahaan atau organisasi harus diidentifikasi risiko dan peluangnya dilanjutkan dengan menyusun rencana aksi, mengevaluasinya dan melakukan peningkatan. Menggabungkan antara PDCA, Risk Based Thinking dan pendekatan proses. Berangkat dari proses bisnis perusahaan atau organisasi, lakukan identifikasi risiko dan peluang, bisa dengan cara sederhana dengan matriks atau tabel atau dengan yang sedikit kompleks atau presisi menggunakan metode CSA (Control Self Assessment). Masing-masing cara memiliki kekurangan dan kelebihan, penggunaannya diserahkan sesuai kebutuhan perusahaan atau organisasi. Satu hal yang perlu diingat bahwa tidak semua risiko dan peluang harus tidak harus diambil, fokus pada risiko atau peluang yang memiliki kemungkinan atau dampak paling besar atau istilahnya titik kritis. Fokuskan sebagian besar sumber daya (4 M: Man, Money, Machine, Methode).


Selain SNI ISO 9001:2015, Lusia dan Rini, mengusulkan selain membedah SNI ISO 9001:2015, BSN juga dapat melakukan bedah SNI 3553:2015 karena terdapat perbedaan yang perlu diketahui dan diterapkan oleh  perusahaan AMDK. Berdasarkan Peraturan Menteri Perindustrian No. 78/M-IND/PER/11/2016, SNI 3553:2015 menjadi salah satu SNI yang diberlakukan wajib. Permenperin ini menggantikan Peraturan Menperin No. 49/M-IND/PER/3/2012. Jika di SNI 3556:2006 mencakup air mineral dan air demineral (dalam 1 SNI). Maka saat ini, SNI-nya dipisahkan. SNI 3556:2015 untuk Air Mineral, SNI 6241:2015 untuk Air Demineral, SNI 6242:2015 untuk Air Mineral Alami, dan SNI 7812:2013 untuk Air Embun. Keempat SNI tersebut diberlakukan wajib oleh Kementerian Perindustrian. Untuk perusahaan yang telah mendapat SPPT SNI 3556:2006 diberi waktu 18 bulan sejak ditetapkan Permenperin No. 78/M-IND/PER/11/2016.


Tentu hal ini, ungkap Rini, perlu disosialisasikan ke perusahaan AMDK, karena jenis perusahaan ini adalah Perusahaan penerap SNI paling banyak, untuk Sumatera bagian selatan (Sumbagsel) jumlahnya lebih dari 100 perusahaan. Untuk itu, KLT BSN di Palembang dapat bekerjasama dengan ASPADIN (Asosiasi Pengusaha Air Minum Dalam Kemasan) untuk sosialisasi perusahaan AMDK di wilayah Sumbagsel, tegas Rini. (klt_plg)