Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

BSN Gelar Seminar Peranan Akademisi di Universitas Brawijaya

  • Rabu, 10 Mei 2017
  • 3172 kali

Bertempat di Aula Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya Malang pada tanggal 3 Mei 2017, BSN menggelar Seminar Peranan Akademisi Dalam Meningkatkan Produk Unggulan Daerah Melalui Standardisasi Dan Penilaian Kesesuaian yang dihadiri oleh civitas akademisi di lingkungan fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya. Acara ini dibuka oleh Dekan Fakultas Teknologi Pertanian yaitu Dr. Ir. Sudarminto Setyo Yuwono, M.App.Sc yang sekaligus mewakili Rektor Universitas Brawijaya menyampaikan Universitas Brawijaya khususnya Fakultas Teknologi Pertanian berterima kasih karena telah dipercaya untuk menyelenggarakan acara ini. Seminar ini sangatlah penting dikarenakan standar berperan sangat penting dalam keberlangsungan produk baik barang maupun jasa, baik abstrak maupun non abstrak. Diharapkan seluruh mahasiwa dapat mengerti dan mengaplikasikan standar sehingga dapat berpartisipasi dalam proses pengembangan standar. Bapak Dekan menyampaikan, harapannya kedepan kerjasama ini dapat dikembangkan kearah yang lebih baik dan terarah sehingga dapat lebih berguna. Setelah pembukaan, acara ini menghadirkan tiga orang narasumber yaitu R. Iskandar Novianto selaku Kepala Bidang Kerjasama Dalam Negeri, Dekan Fakultas Teknologi Pertanian yaitu Dr. Ir. Sudarminto Setyo Yuwono, M.App.Sc, dan terakhir story telling UKM penerap standar yaitu Hadi Apriliawan dan dimoderatori oleh Bapak Dr. Sucipto.

Paparan pertama disampaikan oleh R. Iskandar Novianto menjelaskan mengenai sejarah Standardisasi Nasional dari awal terbentuknya BSN sampai lahirnya UU No. 20 Tahun 2014. Dinyatakan bahwa standar sangat diperlukan dan sebagai landasan hukumnya adalah UU No. 20 Tahun 2014, PP 102 tahun 2000, Perpres No. 54/ 2010, Perka BSN No 135/2010, dan saat ini sedang di buat RPP turunan dari UU No. 20 Tahun 2010. Senada dengan hal tersebut bahwa tujuan Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian adalah meningkatkan jaminan mutu, efisiensi produksi, daya saing nasional, persaingan usaha yang sehat dan transparan dalam perdagangan, kepastian usaha, dan kemampuan Pelaku Usaha, serta kemampuan inovasi teknologi, meningkatkan perlindungan kepada konsumen, Pelaku Usaha, tenaga kerja, dan masyarakat lainnya, serta negara, baik dari aspek keselamatan, keamanan, kesehatan, maupun pelestarian fungsi lingkungan hidup. SNI dikembangkan dan dirumuskan dan diterapkan. Karena SNI ini mendukung pembangunan nasional dan melindungi masyarakat. Sesuai dengan seminar ini maka harapan kepada Perguruan Tinggi yang memiliki potensi maksimal untuk berkontribusi dalam dunia standar; Jembatan utama (ultimate bridge) antara generasi muda dengan dunia profesional; dan Sumber utama (key producers) dari ilmu pengetahuan. Disamping itu ada beberapa program pendidikan standardisasi di Indonesia antara lain di Perguruan Tinggi yaitu Sarjana : MoU, Pengembangan Kurikulum dan Buku Teks/Materi Ajar, Mata Kuliah Standardisasi, Workshop, Magang dan Kunjungan ke Industri, Kompetisi, ToT Dosen, Jejaring Dosen dan Pasca Sarjana: Pengembangan Kurikulum dan Materi Ajar. Diakhir kesempatan Iskandar menjelaskan sebaran kerjasama antar Perguruan Tinggi yang dilakukan BSN dan isi ruang lingkup kerjasama standardisasi serta contoh implementasi kerjasama dan role model UKM yang telah di bina oleh BSN. 

Paparan kedua Dr. Ir. Sudarminto Setyo Yuwono, M.App.Sc menyampaikan judul presentasi mengenai harapan dan tantangan peningkatan kerjasama antara BSN dengan UB. Diawal paparannya beliau menyampaikan Standar memberikan kemudahan, menjamin keamanan, kualitas, kehalalan, dan memastikan kompabilitas produk dan Standard merupakan tuntutan perdagang nasional, regional, dan internasional. Lanjutnya bahwa Indonesia saat ini telah menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN yang telah berlaku mulai tanggal 1 Januari 2016. Dalam hal ini banyak jenis Standar seperti standar produk, personil, laboratorium, manajemen. Standar merupakan tanggung jawab kita bersama, dan dalam penerapannya keterlibatan tergantung para pihak. Pentingnya kerjasama BSN dengan Perguruan Tinggi antara lain menambah pengetahuan dan pemahaman tentang standardisasi, meningkatkan peran pakar dalam proses konsensus perumusan standar dan pemeliharaannya, mengembangkan kompetensi dan peran laboratorium perguruan tinggi dalam  mendukung kegiatan standardisasi dan meningkatkan kerjasama pemerintah-perguruan tinggi dan industry. Tambah Sudarminto bahwa selama ini telah banyak implementasi kerjasama yang dihasilkan seperti SNI Corner, Pendampingan SNI Produk, Memasukan conten standardisasi ke mata kuliah seperti Pengendalian Mutu, Audit Agroindustri, Regulasi Pagan. Pengembangan standar sangat penting dengan melibatkan pakar terkait, diantaranya dari perguruan tinggi. Kerjasama UB dan BSN diharapkan dapat dijalin lebih kuat dan lebih bermanfaat bagi stakeholder baik untuk meningkatkan kepakaran dosen, kesiapan lulusan memasuki dunia kerja, dan laboratorium pendukung pengujian tutup Sudarminto. 

Diakhir sesi paparan disampaikan oleh UKM penerap SNI yaitu Hadi Apriliawan menceritakan UKM yang dibangunnya mulai dari dirintis hingga sekarang dapat memasarkan produknya. Dalam hal ini BSN sangat membantu dalam memberikan bimbingan teknis untuk menerapkan standar sehingga UKM yang dia kelola dapat memasarkan produknya dan hasil produknya saat ini sedang dirumuskan menjadi SNI. Dan diharapkan ketika telah menjadi SNI, maka produknya dapat di ekspor keluar negeri. manfaat bimbingan SNI dari BSN yaitu Membantu mengarahkan UKM dalam melakukan proses SNI, Memberi pengarahan pentingnya produk untuk mempunyai sertifikat SNI, dan Menambah strategi pemasaran tutup Hadi. 

Setelah sesi paparan selesai dan sebelum memasuki sesi tanya jawab, moderator memberikan kuis kepada para peserta untuk menarik feedback pengetahuan tentang standardisasi dan penilaian kesesuaian. Hal ini disambut baik oleh para peserta dengan sangat antusias menjawab seluruh pertanyaan yang diberikan oleh masing-masing narasumber. Acara ini berakhir dengan diberi kesimpulan oleh moderator bahwa acara ini merupakan tindaklanjut kerjasama antara BSN dengan UB dan dalam menerapkan standar sangat bermanfaat bagi kehidupan kita. Khususnya untuk para akademisi dan pakar dapat ikut berperan serta dalam proses pengembangan standar dan untuk para UKM dapat menerapkan SNI sehingga usahanya berhasil seperti CV. Inovasi Anak Negeri. (KSDN-PKS) 




­