Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

BSN Dorong Mahasiswa Berperan di Student Standard Society

  • Selasa, 25 April 2017
  • 4839 kali

Era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) saat ini mendorong industrialisasi untuk semakin kompetitif. Dengan demikian, peran standar di industri atau dunia usaha menjadi semakin vital. Standar menjadi “bahasa” kedua setelah uang. Standar berkontribusi positif dalam setiap rantai nilai kegiatan ekonomi. Standar menjadi faktor pemercepat atau katalis pada saat produk hasil inovasi ingin memasuki pasar.

 

Perguruan tinggi turut memegang peranan penting dalam pengembangan standar di Indonesia. Sebab, perguruan tinggi merupakan tempat dimana para generasi muda dididik dan dikenalkan dengan standar. Selain itu, perguruan tinggi merupakan tempat dimana banyak pakar dan ahli yang dapat menyumbangkan pemikiran dalam penyusunan standar, khususnya Standar Nasional Indonesia (SNI).

 

“Civitas akademika sangat perlu mengetahui dan memahami arti pentingnya standar dalam kehidupan. Sebab, standar  bermanfaat sebagai piranti handal dalam perubahan sosial, ekonomi, dan budaya; piranti handal dalam mendukung regulasi; piranti handal dalam mendukung pertumbuhan ekonomi; serta piranti dalam forum “Technical Barrier To Trade” (TBT) WTO," ujar Deputi Bidang Informasi dan Pemasyarakatan Standardisasi - Badan Standardisasi Nasional (BSN), Erniningsih saat memberikan sambutan dalam workshop "Peran Pendidikan Standardisasi melalui Forstan dan Student Standard Society untuk mencapai Sustainable Development Goals" di Universitas Trisakti, Jakarta pada Selasa (25/04/17). Workshop ini dibuka oleh Dekan Fakultas Teknologi Industri Universitas Trisakti, Prof. Dr.Ir .Indra Surjati MT, IPM, dan diikuti oleh segenap mahasiswa Fakultas Teknologi Industri Universitas Trisakti.

Saat  ini BSN telah menjalin kerja sama dengan 44 PT di berbagai daerah di Indonesia. PT tersebut antara lain Universitas Muhammdiyah Surakarta (UMS), Universitas Tanjungpura Pontianak (UNTAN), Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS), Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Universitas Sriwijaya (UNSRI), Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto (UNSOED), Universitas Balikpapan (UNIBA), Universitas Diponegoro Semarang (UNDIP), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Indraprasta PGRI (UNINDRA), Universitas Sam Ratulangi Manado (UNSRAT), Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Sekolah Tinggi Manajemen (STIMA) IMMI Jakarta, Universitas Jember, serta Universitas Trisakti.

 

Peran mahasiswa dalam menghasilkan riset-riset yang dapat mendukung penerapan standar perlu ditingkatkan. Karena itu dalam acara ini BSN mengundang Ms. Mojdeh Tabari, Secretary of ISO TC 91, 134, dan 217 untuk sharing knowledge tentang peran universitas untuk mencapai Sustainable Development Goals.

 

“Mahasiswa adalah pemimpin masa depan dunia dan akan memainkan peran penting dalam pembangunan berkelanjutan dan kemajuan dunia melalui standar. Mahasiswa juga merupakan pembuat standar masa depan dan pengguna standar. Oleh karena itu semua mahasiswa harus memahami konsep Standar dan Standardisasi,” ujar Mojdeh Tabari.

Di awal paparannya, Mojdeh Tabari memaparkan Peran ISO sebagai Standar Internasional untuk Inovasi dan Sustainable Development Goals, termasuk berbagai keuntungan dari adanya standar internasional. Tidak lupa, Mojdeh Tabari juga memaparkan skema pengembangan standar internasional / ISO kepada para peserta. “Skema pengembangan standar internasional terdiri atas 6 tahap, yaitu dengan membuat New Work Item Proposal, Working Draft, Committee Draft,  Draft International Standard, Final Draft International Standard, kemudian menjadi International Standard,” ujarnya.

 

Kemudian, Modjeh Tabari juga memaparkan program Student Standard Society (SSS). SSS adalah keanggotaan nirlaba yang berdedikasi untuk meningkatkan pengetahuan siswa terkait standar dan standardisasi. Tujuan dibentuknya SSS diantaranya adalah memberikan kesempatan untuk menginformasikan dan mendidik generasi penerus tentang nilai standar dan standardisasi; meningkatkan kesadaran dan keterampilan siswa agar terlibat dalam standardisasi di masa depan; membuat website dan menyediakan informasi dan layanan masyarakat; membentuk Komite Teknis Universitas dan Sekolah untuk mengembangkan standar yang diperlukan dan menerapkannya di sekolah dan universitas; meningkatkan keahlian anggota SSS melalui karya dan kemampuan masyarakat; memberikan informasi terbaru kepada siswa tentang pengembangan standar dan standardisasi; serta mengorganisir Konferensi, kursus pelatihan, seminar, lokakarya, dll untuk mendidik siswa.

 

Anggota SSS akan dilibatkan dalam pengembangan dan implementasi standar di sekolah dan universitas mereka. "Jika kalian tergabung dalam Student Standard Society (SSS), kalian akan berperan dalam pengembangan standar internasional" jelas Modjeh Tabari. Selain itu, anggota juga dapat memiliki kesempatan untuk mengikuti kursus pelatihan, workshop, dll dengan mudah. “Bahkan, SSS mengakui sepuluh anggota yang menonjol, yang aktif di bidang standar dan standarisasi dan memberi mereka penghargaan atas terjadinya Hari Standar Dunia,” ujarnya.

Diharapkan, workshop ini dapat menjadi momentum awal terbentuknya komunitas mahasiswa di Universitas Trisakti yang bergerak aktif di bidang standardisasi, sehingga nantinya akan berperan dalam pengembangan standar, baik standar nasional maupun internasional. (ald-Humas)