Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

KOMITMEN TERHADAP MUTU – Penyerahan Sertifikat Akreditasi Laboratorium Uji Tarik PT. Jakarta Cakratunggal Steel

  • Kamis, 12 Januari 2017
  • 2987 kali

Kebutuhan baja produksi dalam negeri belum mampu memenuhi kebutuhan pasar domestik. Dikarenakan, industri hilir besi baja nasional tumbuh lebih cepat dibanding dengan industri hulu, kondisi ini menyebabkan suplai bahan baku domestik untuk industri hilir masih belum mencukupi. Secara keseluruhan, potensi industri baja mulai dari hulu hingga hilir dapat meningkatkan perekonomian nasional. Ditambah, saat ini Indonesia sedang membangun infrastruktur besar-besaran dari Sabang hingga Merauke, sesuai dengan nawacita Presiden RI, Joko Widodo.

 

 

Dalam pembangun infrastruktur, sangat dibutuhkan baja tulangan yang berkualitas agar proyek tersebut berjalan dengan baik. Dengan kebutuhan dan permintaan pasar yang tinggi, maka diperlukan sebuah laboratorium yang telah diakreditasi oleh KAN (Komite Akreditasi Nasional) dalam pengujian uji tarik ini. Diharapkan, pengujian produk tersebut dapat tepat waktu sehingga dapat meminimalisir beberapa proyek tersebut terhambat dikarenakan jadwal proyek yang sangat ketat.

 

 

 

“Dengan telah diterimanya sertifikat akreditasi ini, manajemen agar dapat mepertahankan serta meningkatkan kualitasnya” ujar Bambang Prasetya selaku Kepala Badan Standardisasi Nasional yang didampingi Murni selaku auditor KAN dalam acara penyerahan sertifikat akreditasi laboratorium uji tarik kepada PT. Jakarta Cakratunggal Steel, Jakarta (12/1/16).

 

Presiden Direktur PT. Jakarta Cakratunggal Steel Benny Redjo Setyono mengungkapkan perusahaan ini ingin mendapatkan sertifikasi tersebut karena saat ini permintaan pelanggan yang membutuhkan baja tulangan berkualitas baik dan sesuai dengan standar. Tidak hanya menjalankan bisnis semata tetapi memiliki tantangan dengan volatilitas dari pasar, tergantung dari kondisi ekonomi. “Menjadi tantangan tersendiri untuk mempertahankan komitmen terhadap kualitas yang baik sesuai dengan standar”, ujar Benny.

 

 

Kunjungan Pabrik

 

 

 

Disela-sela acara penyerahan sertifikat akreditasi laboratorium uji tarik ISO/IEC 17025:2005, Kepala BSN beserta rombongan mengunjungi pabrik pengolahan baja. Perusahaan yang juga menjadi pemenang SNI Award 2008 untuk kategori perusahaan besar barang, mampu membuat produk yang berkualitas tinggi dengan harga yang kompetitif. Sehingga mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia serta membuka peluang pasar dalam kontruksi industri untuk produk baja baik nasional maupun internasional. Untuk memenuhi kebutuhan pasar baik dalam negeri maupun luar negeri, produk steel billet, plain bars, and deformed bars, telah memenuhi SNI 07-2052-02, sedangkan untuk kebutuhan ekspor telah memenuhi standar ASTM A615, BS 4449-88, dan JIS G 3112.

 

 

PT. Jakarta Cakratunggal Steel didirikan pada tahun 1992, dengan kapasitas 480.000 ton/tahun dengan  menempati lahan seluas 14.8 hektar di daerah Pulogadung, Jakarta Timur. Perusahaan ini telah sukses menjadi penetrasi antara pasar domestik dan internasional. Sejak didirikannya perusahaan ini, manajemen sangat konsen terhadap kualitas dan sesuai dengan standar nasional maupun internasional sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Produk bajanya telah merambah Guam, Hong Kong, Irak, Myanmar, Korea, India, China, Taiwan, USA, Singapura, Thailand, Srilangka, Malaysia, hingga Jepang. Selain itu, untuk kebutuhan pasar dalam negeri, produk ini telah dipakai hampir seluruh proyek besar di Indonesia. (rmy/humas)