Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

Semarang Miliki Toilet ber-SNI Pertama

  • Senin, 30 Mei 2016
  • 2046 kali

 

SEMARANG, suaramerdeka.com – Pemerintah Kota Semarang akan mengembangkan toilet sesuai standar nasional Indonesia (SNI) 8153:2005 dengan sistim plambing.

Prototipe toilet sudah ada di Taman Parang Kembang Tlogosari yang dibangun oleh organisasi nirlaba dari Amerika International Association of Plumbing and Mechanical Officials (IAPMO).

Sistim plambing merupakan teknologi pemipaan dan peralatan untuk menyediakan air bersih di toilet. Meliputi penyediaan kualitas peralatan dan kontinyuitas sistim pembuangan yang memenuhi syarat agar terus dalam kondisi higienis.

Kabid Pertamanan Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Semarang, Budi Prakosa mengatakan pengembangan toilet sesuai standar menjadi penting karena berkaitan langsung dengan kesehatan lingkungan.

“Komponen sudah sesuai standar dan memenuhi aspek kesehatan. Akan jadi prototipe toilet di taman lain. Karena belum ada yang seperti ini,” kata Budi pada acara penyerahan toilet sistim plambing dari IAPMO pada Pemkot Semarang di Taman Parang Kembang Tlogosari, Selasa (24/5).

Dalam satu bangunan yang diserahkan itu terdiri dari dua toilet dengan model WC duduk, satu wastafel dan satu kamar ganti. Untuk pengembangan toilet lain, model WC bisa disesuaikan dengan masyarakat setempat.

Executive Vice President IAPMO Indonesia, Ken Wijaya mengatakan menggunakan sistim plambing maka semua peralatan yang digunakan untuk toilet sudah terstandar. Material yang digunakan tidak gampang pecah atau bocor.

Demikian juga dengan pemasangannya dilakuan secara tepat. “Sekali flush, toilet bersih. Jadi lebih hemat air juga,” kata Ken Wijaya.

Budi melanjutkan, pada APBD murni 2017 nanti Pemkot berencana mengalokasikan anggaran Rp 50 miliar untuk pembangunan dan perawatan taman dan fasilitas pendukungnya.

Rencananya, per kecamatan akan memiliki taman dengan skala besar dengan minimal luas 5.000 meter persegi. Untuk wilayah perkotaan minimal luas 2.500 meter persegi lantaran sulit mencari lahan.

Saat ini jumlah taman skala kecil hingga besar mulai dari level RT hingga Pemkot jumlahnya 300-an. Dari jumlah itu baru 40-50 persennya saja yang telah memiliki fasilitas toilet.

Diantaranya di taman Menteri Supeno, Taman Simpang LIma, Taman Ngaliyan, dan Taman Tirto Agung. Meskipun di taman yang terakir masih kesulitan penyediaan air.

(Hanung Soekendro/CN34/SM Network)

 

Link berita:  http://berita.suaramerdeka.com/semarang-miliki-toilet-ber-sni-pertama/