Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

Workshop Perumusan SNI Unggulan Daerah di Samarinda

  • Kamis, 08 Oktober 2015
  • 1735 kali

Sebagai salah satu daerah yang mempunyai berbagai potensi kekayaan alam luar biasa dan keunggulan kompetitif di bidang ekonomi, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) sangat menyadari pentingnya memberikan dukungan dalam pengembangan infrastruktur standardisasi dan penilaian kesesuaian, khususnya dalam rangka mendukung produk unggulan daerah agar mampu bersaing menghadapi pasar bebas ASEAN.

 

Cukup banyaknya potensi unggulan daerah dari Kalimantan Timur seperti amplang dan sarung Samarinda, membuat negara tetangga melirik komoditas tersebut. Hal ini menjadi suatu peluang bagi masyarakat di Kalimantan Timur untuk lebih meningkatkan kualitas produk unggulan itu melalui penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI) produk yang sudah ada.

 

Komitmen Pemprov Kaltim untuk membina dan mengembangkan kegiatan standardisasi di wilayah Kalimantan Timur telah dibuktikan dengan adanya Memorandum of Understanding (MoU) dengan Badan Standardisasi Nasional (BSN) yang telah ditandatangani pada tahun 2011 dan diperpanjang kembali pada tahun 2014. Kerjasama ini meliputi kegiatan penelitian dan pengembangan, pembinaan infrastruktur penilaian kesesuaian, pengembangan SNI, peningkatan kompetensi SDM, serta edukasi dan pemasyarakatan tentang  standardisasi dan penilaian kesesuaian.

 

 

Antusiasme masyarakat terhadap penerapan standar terhadap produk unggulan daerah tersebut terlihat pada Workshop yang digelar oleh Pusat Perumusan Standar - Badan Standardisasi Nasional (PPS-BSN) pada hari Senin, 28 September 2015 lalu. Workshop yang bertajuk Perumusan SNI Unggulan Daerah itu bertempat di ruang pertemuan UPTD Balai Pengujian dan Sertifikat Mutu Barang (BPSMB) Provinsi Kalimantan Timur, Kota Samarinda.

 

 

 

 

Dalam kesempatan tersebut, Kepala Bidang Lingkungan Serbaneka mewakili Pusat Perumusan Standar, Hendro Kusumo, menyampaikan bahwa Workshop Perumusan SNI Unggulan Daerah dilaksanakan dalam rangka memberikan pemahaman kepada stakeholder di Provonsi kalimantan Timur khususnya di Kota samarinda, sehingga diharapkan acara ini menjadi katalisator bagi pemerintah daerah maupun masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam proses perumusan SNI. Pelaksanaan workshop ini disambut baik oleh Rusmiati selaku Kepala UPTD BPSMD Provinsi Kalimantan Timur karena dapat mensinergikan kegiatan pengembangan standardisasi dengan potensi daerah, beliau menambahkan bahwa kegiatan ini perlu dilaksanakan secara berkelanjutan untuk menunjang pengetahuan dan menjadi jembatan komunikasi antar pemangku kepentingan.

 

 

 

 

Pada kesempatan selanjutnya, Kepala Bidang Kimia Pertambangan Esti Premati memberikan pemahaman Pedoman Penulisan Standar Nasional Indonesia kepada seluruh peserta guna membuka wawasan kepada stakeholder untuk lebih mengenal bentuk dan isi SNI. Antusiame peserta tampak pada saat diskusi berlangsung. Esti menyampaikan pula bahwa unsur-unsur keunggulan daerah yang berkaitan dengan kekhasan nasional (National Differences) dapat bermuara pada peningkatan daya saing produk/jasa dalam negeri.

 

Pada sesi berikutnya Evan Buwana mengemukakan paradigma harmonisasi standar sebagai salah satu langkah untuk meningkatkan mutu dan daya saing produk dalam negeri di dunia Internasional Sesi ini sekaligus membahas mengenai aturan dan tata cara yang perlu diperhatikan dalam kegiatan harmonisasi SNI terhadap standar internasional (ISO/IEC maupun ASTM). Bayu melengkapi materi workshop pada kesempatan terakhir dengan melakukan diskusi mekanisme pengusulan program perumusan SNI kepada para peserta yang hadir. Sebelumnya workshop serupa telah diselenggarakan di Malang, Lombok dan Bali. (PPS)