Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

BSN Bekerjasama dengan UNSRAT Menyelenggarakan Pertemuan dan Presentasi Ilmiah (PPIS) 2015 di Manado

  • Selasa, 09 Juni 2015
  • 1564 kali

Dalam rangka pengembangan peranan standardisasi di Indonesia, Badan Standardisasi Nasional (BSN) bekerjasama dengan Universitas Sam Ratulangi (UNSRAT) menyelenggarakan Pertemuan Presentasi Ilmiah Standardisasi (PPIS) di Manado pada Kamis (04/06/2015). Forum PPIS merupakan salah satu sarana pendukung BSN dalam merealisasikan visi dan misinya kepada pemangku kepentingan (stakeholders) khususnya peneliti, pemerhati dan pakar standardisasi. Acara dibuka oleh Kepala BSN Prof. Dr. Ir. Bambang Prasetya, M.Sc yang menyampaikan bahwa peran standar, regulasi teknis dan penilaian kesesuian (Conformity Assesment) menjadi semakin penting menghadapi pasar global terutama Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015. Dalam ACCSQ (ASEAN Consultative Committee on Standard and Quality) Meeting telah disepa-kati 12 sektor prioritas perdagangan MEA yang akan mengharmonisasikan standar, penilaian kesesuaian dan/atau regulasinya untuk mencapai saling pengakuan (MRA). Oleh karena itu peran standar menjadi sangat penting untuk dijadikan sebagai faktor pelindung industri dalam negeri dari ancaman membanjirnya produk-produk impor berkualitas rendah dari negara luar maupun dalam ASEAN.  Untuk mendukung tujuan melindungi kepentingan industri dalam negeri, maka peranan Lembaga Penelitian dan Pengembangan di Perguruan Tinggi, Pemerintah dan Swasta perlu melakukan penelitian/kajian di bidang standardisasi dalam mendukung pengembangan SNI menghadapi perdagangan global.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Rektor Universitas Sam Ratulangi,  Prof. Dr. Ir. Ellen Kumaat, DEA dalam sambutannya mengatakan UNSRAT melihat kegiatan PPIS sangat strategis bagi negara kita untuk meningkatkan komoditas unggulan di Koridor Sulawesi Utara agar bermutu dan berdaya saing menghadapi perdagangan ASEAN (MEA). Beberapa dampak yang tercipta dengan adanya MEA adalah terbukanya arus tenaga kerja terampil; terbukanya peluang aliran bebas barang bagi negara-negara ASEAN; terbukanya arus bebas jasa, bebas investasi, dan bebas modal. Semua itu memerlukan strategi yang cerdas dan komprehensif, apalagi negara kita masih terkendala beberapa hal seperti mutu tenaga kerja; kualitas infrastuktur yang belum mengakomodasi kelancaran arus barang dan jasa; serta sektor industri yang masih bergantung impor bahan baku dan setengah jadi. Beliau menegaskan bahwa “Standardisasi memang merupakan modal dan syarat penting yang tak dapat ditawar-tawar lagi di era globalisasi ini, apabila ingin produk kita bersaing di dalam perdagangan internasional, khususnya perdagangan di tingkat negara ASEAN”.

Untuk itu, agar mendukung peranan standardisasi dalam peningkatan daya saing nasional, maka pemerintah telah menetapkan regulasi berupa Undang Undang No. 20 Tahun 2014 tentang Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian (SPK), dengan maksud untuk melindungi kepentingan negara, keselamatan, keamanan, dan kesehatan warga negara serta perlindungan flora, fauna, dan pelestarian fungsi lingkungan hidup. Penetapan UU tersebut, memperkuat posisi Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian secara nasional dan intenasional dalam menghadapi perdagangan bebas khususnya perdagangan di kawasan ASEAN.

                              

PPI Standardisasi ini mengusung tema “Penelitian dan Pengembangan SNI Produk Unggulan yang Berdaya Saing Memperkuat Posisi Indonesia Menghadapi MEA”. Menghadirkan Deputi Bidang Penelitian dan Kerjasama Standardisasi BSN, Drs. Kukuh S. Ahmad, MSc sebagai pembicara utama yang menyampaikan presentasi dengan topik “Standardisasi Nasional dan Kesiapan Menghadapi MEA 2015”. Ketua LPPM UNSRAT, Prof. Dr. Ir Inneke Rumengan, M.Sc. dengan topik “Pengembangan Penelitian Produk Unggulan di Koridor Sulawesi Utara yang Berdaya Saing Memperkuat Posisi Indonesia Menghadapi MEA”. Pembicara utama lainnya yaitu Kepala Dinas Perindag Propinsi Sulawesi Utara, Ir. Jenny Karouw M.Si, yang mempresentasikan topik “Penguatan Posisi Industri dan Perdagangan Produk Unggulan Berbasis SNI di Sulawesi Utara Memperkuat Posisi Indonesia  Menghadapi MEA” yang dimoderatori oleh Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Standardisasi BSN, Ir. Juliantino M.M.

PPIS kali ini menampilkan 25 makalah Ilmiah hasil penelitian tentang standardisasi yang telah lolos penilaian dari Mitra Bestari (reviewer) menjadi 12 makalah presentasi dan 13 makalah poster. Presentasi ke-12 makalah ditampilkan pada audiens dengan dimoderatori oleh Kepala Bidang Evaluasi dan Kerjasama Penelitian - BSN, Ir. Bendjamin B. Louhenapessy, M.H. yang bertempat di Ruang Dahlia, dan Kepala Bidang Program dan Tata Operasional Penelitian - BSN, Rosalia Surtiasih S.Pi, M.M. di Ruang Asoka, Hotel Aston - Manado.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

PPI Standardisasi ini dihadiri sekitar 120 orang peserta dari berbagai instansi meliputi: peneliti dan pemerhati standardisasi dari Kementerian ESDM, Kementrian Perindustrian, Kementerian Perdagangan, Kementrian PU, BATAN, LIPI, BPPT, BIG, Universitas Negeri dan Swasta di Manado, SKPD di lingkungan Propinsi Sulawesi Utara, dan perwakilan beberapa universitas negeri dan swasta di Sulawesi (BL, ABM).