Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

Mahasiswa Indonesia Bawa Helm Tahan Banting ke Kompetisi Wirausaha di AS

  • Senin, 04 Mei 2015
  • 1316 kali

Mahasiswa asal Bogor, Indonesia, Gilang Hardian (25 tahun) berhasil masuk ke dalam finalis enam besar di ajang Global Student Entrepreneurship Awards (GSEA), yaitu sebuah kompetisi tahunan bagi mahasiswa wirausaha tingkat dunia yang diselenggarakan di Washington, D.C., AS belum lama ini. 


Gilang Hardian saat presentasi di ajang Global Student Entrepreneuship Awards di Washington, D.C. (foto/dok: VOA)

Gilang Hardian saat presentasi di ajang Global Student Entrepreneuship Awards di Washington, D.C. (foto/dok: VOA)

 

"Di (Washington, D.C.) kita diadu lagi. Dari 39 negara dan 42 peserta di dunia," papar Gilang kepada VOA baru-baru ini.

 

Sebagai satu-satunya peserta yang mewakili Indonesia, Gilang terpilih atas prestasinya dalam membangun bisnis modifikasi helm kulit dengan merk 'Anajidan Helmet' yang ia tekuni sejak tahun 2011. Helm tahan banting ini dibuat sesuai dengan standar keamanan untuk helm di Indonesia dan berlabel Standar Nasional Indonesia (SNI).

 

"Kita memakai kulit sintetis yang berkualitas tinggi. Biasanya kita memakai (kulit) MBtech. Dia tahan panas dan hujan. Tahan cuaca, sesuai di Indonesia," jelas mahasiswa STEI Tazkia di Bogor ini.

 

Kecelakaan motor yang pernah dialaminya dulu menjadi sebuah ilham bisnis, ketika ia mencoba memperbaiki helmnya yang rusak berat. Puas dengan hasilnya, Gilang pamerkan helm kreasinya di sebuah forum di Internet dan mendapatkan reaksi yang sangat positif. 

 

Sukses dengan usaha helmnya, Gilang kemudian mengikuti berbagai kompetisi di tingkat nasional dan regional yang akhirnya membawanya ke tingkat internasional di AS ini. Kompetisi-kompetisi yang ia ikuti tidak hanya menilai sebuah produk, tetapi juga kewirausahaan sang peserta. 


Gilang Rahadian, pendiri 'Anajidan Helmet' (foto/dok: VOA)Gilang Rahadian, pendiri 'Anajidan Helmet' (foto/dok: VOA)

 

"Lebih ke enterpreneurship-nya. Dari produknya juga dinilai. Dari pengalaman berbisnisnya juga dinilai, bagaimana bisnis yang kita jalani itu bermanfaat bagi orang lain, bisa menumbuhkan ekonominya, ekonomi masyarakat atau tidak. Benar-benar di jiwa enterpreneurship yang dinilai," jelas Gilang. 

 

Untuk memproduksi helm Anajidan, Gilang memberdayakan warga di sekitar Bogor, terutama yang bekerja sebagai penjahit. 

 

"Saya kebetulan rumahnya di Bogor, di Sinang Barang. Jadi 70 persen warganya penjahit," kata Gilang. "Jadi, biasanya mereka menjahit seragam sekolah dari Rp. 3.000 sampai Rp. 5.000 upahnya. Dari helm bisa Rp. 10.000 kita kasih. Lebih kecil malah lebih mahal. Soalnya kita ingin membangun ekonomi di warga sekitar," lanjutnya. 

 

( Obrolan reporter VOA, Ronan Zakaria, bersama Gilang Hardian )

Link Berita :  http://www.voaindonesia.com/content/gilang-hardian-bawa-anajidan-helmet-ke-kompetisi-wirausaha-mahasiswa-internasional/2744841.html

sumber : voaindonesia.com