Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

Kepala BSN Berikan Kuliah Umum bagi Mahasiswa Fakultas MIPA UNSRI

  • Senin, 30 Maret 2015
  • 1198 kali

Badan Standardisasi Nasional (BSN) bekerja sama dengan Universitas Sriwijaya (UNSRI) Palembang menyelenggarakan kuliah umum bagi mahasiswa Program Studi Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) pada Senin (30/03/2015). Kuliah umum yang dilaksanakan melalui media teleconference ini diberikan langsung oleh Kepala BSN Bambang Prasetya dan Kepala Pusat Perumusan Standar BSN I Nyoman Supriatna, yang dimoderatori oleh Deputi Bidang Informasi dan Pemasyarakatan Standardisasi Dewi Odjar Ratna Komala. Sementara para mahasiswa didampingi oleh dosen Program Studi Kimia UNSRI Suheryanto.

 

 

Dalam kuliah umum kali ini, Kepala BSN Bambang Prasetya menyampaikan topik “Perkembangan Terkini Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian”. Dalam paparannya, Bambang menjelaskan tentang Undang–Undang No. 20 Tahun 2014 tentang Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian (UU SPK) serta tugas fungsi BSN. Dalam UU SPK yang baru disahkan pada bulan September 2014 ini mempunyai tiga tujuan utama.

 

Pertama, meningkatkan jaminan mutu, efisiensi produksi, daya saing nasional, persaingan usaha yang sehat dan transparan dalam perdagangan, kepastian usaha, dan kemampuan pelaku usaha, serta kemampuan inovasi teknologi. Kedua, meningkatkan perlindungan kepada konsumen, pelaku usaha, tenaga kerja, dan masyarakat lainnya, serta negara, baik dari aspek keselamatan, keamanan, kesehatan, maupun pelestarian fungsi lingkungan hidup. Ketiga, meningkatkan kepastian, kelancaran, dan efisiensi transaksi perdagangan barang dan/atau jasa di dalam negeri dan luar negeri.

Ketiga hal tersebut, menurut Bambang, merupakan masa depan bangsa Indonesia. Jika ketiganya bisa tercapai, bukan tidak mungkin Indonesia bisa masuk dalam 10 besar negara dengan perekonomian maju. “Platformnya ialah bagaimana  standar dan penilaian kesesuaiannya ini  bisa dibumikan di bumi Indonesia,” kata Bambang.

Lebih lanjut, Bambang mengatakan, berdasarkan UU SPK, BSN memiliki dua tugas utama yaitu mengelola sistem standardisasi dan penilaian kesesuaian, serta memperjuangkan posisi Indonesia di forum TBT (technical barrier to trade)- WTO bersama K/L terkait.

Di bidang standardisasi sendiri, BSN bertugas dalam pengembangan, penerapan dan pembinaan SNI. Bambang pun menekankan, SNI berperan penting untuk mendorong daya saing produk nasional dalam rangka penguasaan pasar domestik, penetrasi pasar internasional serta melindungi pasar domestik dari barang-barang berstandar rendah. Apalagi, sebentar lagi Indonesia akan menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang berlaku mulai 1 Januari 2016.

Sementara dalam sesi kuliah umum yang kedua, Nyoman menyampaikan materi mengenai “Pengembangan dan Penerapan SNI”. Secara lebih rinci, Nyoman memaparkan bagaimana proses perumusan SNI berjalan, prinsip dasar perumusan SNI, proses pengembangan SNI, pemeliharaan SNI, serta perkembangan perumusan SNI lingkup Kimia.

Tak hanya mendengarkan pemaparan materi, para mahasiswa juga diberi kesempatan untuk berdiskusi dengan kedua narasumber. Beberapa mahasiswa pun cukup antusias mengajukan pertanyaan mengenai SNI dan seluk beluk proses perumusannya lebih jauh


Kuliah umum melalui media teleconference ini merupakan wujud nyata kerjasama antara BSN dan UNSRI dalam bidang Pengembangan dan Pembinaan Pendidikan di Bidang Standardisasi. Sejak tahun 2009 lalu, keduanya telah menyepakati kerja sama tersebut yang dituangkan dalam sebuah Nota Kesepahaman, yang ditandatangani pada 11 November 2009 lalu, saat pembukaan Bulan Mutu Nasional 2009 di Jakarta. (ria/dok foto : ald)