Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

Hambatan Non Tarif, Standar dan Sistem Penilaian Kesesuaian Sebagai Isu Penting Dalam Forum Kerjasama Perdagangan Bebas ASEAN-Australia-New Zealand (AANZ FTA)

  • Rabu, 19 November 2014
  • 2147 kali

Forum ASEAN Australia New Zealand Free Trade Area (AANZFTA) merupakan salah satu forum kerjasama perdagangan antara ASEAN dengan Australia dan New Zealand yang diharapkan dapat meningkatkan arus perdagangan melalui penurunan tarif dan penghapusan hambatan perdagangan. Forum AANZFTA terbagi dalam beberapa komite diantaranya adalah Committee on Trade in Goods (CTG) yang terdiri dari Sub Committee on Rules of Origin (SC-ROO) dan Sub Committee on Standard, Technical Regulations and Conformity Assessment Procedures (SC-STRACAP). Forum AANZFTA melakukan pertemuan secara berkala guna membahas perkembangan negosiasi serta kerjasama yang telah dan akan dijalin.

 

Pertemuan ke-10 AANFTA - Committee on Trade in Goods (AANZFTA - CTG) telah dilaksanakan tanggal 30 Oktober – 1 Nopember 2014 di Bali, Indonesia. Seluruh anggota ASEAN, kecuali Myanmar, hadir dalam pertemuan tersebut beserta dengan Australia dan New Zealand dan didampingi oleh Sekretariat ASEAN sebagai fasilitator. Tutiaty Wahab, dari Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan Brunei Darussalam selaku wakil negara-negara anggota ASEAN memimpin pertemuan tersebut, didampingi oleh Dr. Milton Patrick Churche dari Australia dan Mr. Greg Andrews dari New Zealand, keduanya dari Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan. Pertemuan ke-10 AANZFTA-CTG dilakukan secara paralel dengan pertemuan Sub Committee on Rules of Origin ( SC ROO) dimana hasilnya  kemudian dilaporkan dalam CTG.

 

 

Mengingat pentingnya peranan hambatan non tarif atau non-tariff measures (NTMs) dalam arus perdagangan global di masa mendatang, maka dalam Pertemuan ini juga dibahas mengenai rencana untuk melakukan review Non Tariff Measures (NTMs) melalui pilot proyek dengan menggunakan jasa konsultan. Sebagai langkah awal maka dilakukan penjajagan untuk menetapkan beberapa sektor potensial dan untuk itu telah dilakukan diskusi antara konsultan dengan beberapa negara anggota ASEAN. Penetapan beberapa sektor potensial ditekankan pada keterkaitan kepentingan yang erat dengan dunia usaha dan memiliki nilai perdagangan yang besar di kawasan ASEAN, Australia da New Zealand. CTG meminta anggota ASEAN untuk menominasikan contact point dari kalangan pelaku usaha, pemerintah dan pakar kepada Sekretariat ASEAN untuk memperlancar pelaksanaan survey tersebut. Mengingat materi survey bersifat horizontal, forum CTG meminta agar Sub Komite STRACAP, SPS dan ROO juga dilibatkan dalam pelaksanaan survey tersebut.

 

Sebagai bagian dari CTG, SC-STRACAP melaporkan hasil pertemuan ke-2 SC STRACAP  serta Workshop tentang penetapan prioritas untuk kerangka pengembangan program kerja AANZFTA di bidang STRACAP yang telah dilaksanakan pada bulan September 2014 yang lalu di Myanmar secara back-to-back dengan Pertemuan ke-42 ACCSQ Plenary. CTG memuji kemajuan yang telah dicapai oleh SC-STRACAP dan mendorong agar SC-STRACAP mengembangkan agenda bisnis perdagangan yang lain pada pertemuan SC-STRACAP selanjutnya. Forum CTG juga mendorong SC-STRACAP untuk memfinalisasi strategi dan fokus pada program kerja.

 

Peranan STRACAP dalam perdagangan barang dan jasa serta sebagai bagian dari non-tariff measures (NTMs) sangat penting sehingga  forum CTG merekomendasikan kepada SC STRACAP untuk dapat menyelenggarakan pertemuannya yang ke-3 secara back to back dengan Pertemuan ke-11 CTG bulan Mei 2015. Selanjutnya, CTG meminta Sekretariat ASEAN untuk menginformasikan hal tersebut kepada semua anggota SC STRACAP. (PKS)