Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

Pemanfaatan Biomassa sebagai Sumber Energi Masa Depan

  • Kamis, 25 September 2014
  • 12963 kali

Kekayaan keanekaragaman hayati sebagai Bioresources Indonesia berperan panting dalam kehidupan manusia. baik dari sisi ekonomi, kebudayaan dan ekologi, disamping merupakan salah satu modal dasar bagi berkembangnya beragam budaya dan suku bangsa di Indonesia. Manfaat Bioresources di Indonesia secara berkelanjutan bagi kesejahteraan masyarakat Indonesia tergantung bagaimana kita dapat mengelola kekayaan tersebut secara optimal.


Biorefinery mengacu pada eksplorasi biomassa untuk diproduksi menjadi bahan bakar, energi, dan bahan-bahan kimia yang digunakan dalam kehidupan.    Dalam arti lain, biorefinery didefinisikan sebagai kegiatan industri yang kompleks, yang mengonversi bahan-bahan terbarukan (biomassa), menjadi serat, bahan-bahan kimia, bahan bakar, panas dan produk-produk lainnya dengan efek yang minimal atau tanpa efek sama sekali terhadap kelestarian lingkungan.

Selama ini untuk memenuhi kebutuhan manusia akan hal tersebut didapat dari eksplorasi minyak bumi dan Indonesia kaya akan biomassa, apapun itu bentuknya. Oleh karena itu, pemanfaatan biomassa sebagai sumber energi sangat potensial untuk dikembangkan.


Penelitian mengenai biorefinery menjadi hal yang menarik seiring dengan berkurangnya cadangan minyak bumi sebagai sumber bahan bakar dan senyawa kimia, serta meningkatnya efek rumah kaca akibat penggunaan minyak bumi sebagai sumber bahan bakar.

Selain itu, bahan plastik yang diproduksi dari minyak bumi merupakan ancaman serius kerusakan lingkungan, sebab tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme di alam.

Bertempat di IPB Convention Center, Bogor (24/09/2014), Kepala Badan Standardisasi Nasional-Prof. Bambang Prasetya memberikan sambutan kepada para peneliti, mahasiswa, serta tenaga ahli dan pakar dibidangnya pada acara “1st International Symposium on Integrated Biorefinery (ISIBio) 2014”. Dalam sambutannya Prof. Bambang mengatakan latar belakang diadakannya acara ini tidak lain adalah untuk mempercepat dan mendukung proses implementasi teknologi biorefinery di Indonesia”.

Lebih lanjut Bambang juga mengatakan bahwa dari hasil simposium ini dapat berbagi informasi antara peneliti ahli satu dengan lainnya, sehingga kesempatan untuk membuat kolaborasi dalam banyak hal.
Dalam simposium ini menghadirkan beberapa pembicara dari Kobe University-Dr. Chiaki Ogino & Dr. Kiyotaka Hara, Nagasaki University-Dr. Hideki Nakayam dll. 




­