Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

Kepala BSN menjadi Pembicara di Seminar Nasional Jaminan Produk Halal

  • Rabu, 17 September 2014
  • 1615 kali

Kepala Badan Standardisasi Nasional (BSN), Prof Bambang Prasetya bersama dengan Kepala BPOM Roy A. Sparringa, menjadi pembiacara pada Seminar dan Diskusi Nasional bertemakan “Jaminan Produk Halal Keniscayaan di Negara Mayoritas Muslim Terbesar di Dunia”, di Universitas Sahid, Pancoran Jakarta (17/09/14). Selain Prof Bambang dan Roy, diskusi kali ini juga menghadirkan pembicara Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Pemrov DKI Jakarta- Arie Budhiman, Kepala Pusat Penelitian Pangan Labdik Universitas Sriwijaya –Prof. Rindit Pambayun, dan Ketua Umum Persatuan Perusahaan Kosmetika Indonesia (Perkosmi)-Dra Nurhayati Subakat.

Acara dihadiri oleh kalangan akademisi, pelaku industri serta mahasiswa Universitas Sahid pada umumnya. Diskusi yang dimulai sejak pukul 14.00 WIB ini dimoderatori oleh Dr. Retno Intani. Membuka diskusi ini, Prof. Bambang mengutip dari motivator Antony Robins. Antony mengatakan bahwa salah satu kebutuhan manusia adalah masalah kepastian, kepastian membuat kita ada harapan dan harapan itulah membuat orang menjadi hidup, kaitannya adalah standar membuat suatu kepastian dan menjamin kepastian tersebut, namun hari ini faktanya masih banyak sekali kejadian ekspor ditolak di negara yang dituju karena belum ada kepastian aman atau tidaknya produk tersebut digunakan.  

Lebih lanjut Prof. Bambang mengatakan bahwa harapan yang nantinya akan terjadi adalah jika satu organisasi di Indonesia memiliki laboratorium atau lembaga sertifikasi dan mengeluarkan sertifikat ujinya, terutama di bidang perdagangan dan industri maka akan bisa diterima di negara manapun dengan mengacu kepada komitmen internasional mengenai ”one test accepted everywhere”, yaitu suatu produk cukup diuji sekali dan hasilnya dapat diterima dimana-mana di seluruh belahan dunia.


Hal itu semua pada dasarnya industri apapun baik makanan dan minuman atau yang lain  menghendaki pembahasan produk halal harus mengacu pada kesepakatan antara dua negara atau Mutual Recognized Agreement (MRA).

Senada dengan Prof Bambang Prasetya Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Roy mengatakan bahwa jika terjadi satu kepahaman akan standar di suatu negara dan diakui oleh lainnya, yang terjadi industri di Indonesia akan semakin meningkatkan kualitas mutunya.

 

Menjadi pembicara selanjutnya, Prof. Rindit Pambayun membicarakan masalah bagaimana Peranan Ahli Teknologi Pangan untuk mewujudkan produk pangan halal di Indonesia, PAPTI selalu memberikan masukan tentang konsep pangan halal dan kedaulatan pangan secara berkelanjutan”, ujarnya. Prof. Rindit juga mendukung bahwa sertifikat halal akan membawa Indonesia sejajar dengan negara maju di dunia.

Acara dilanjutkan oleh  Dra Nurhayati Subakat yang membicarakan masalah Penerapan Sistem Jaminan Halal pada Industri Kosmetik serta Arie Budhiman dengan topik peran pemrov DKI Jakarta dalam memfasilitasi IKM untuk Produksi dan Sertifikasi Pangan Halal. (awg/rom)