Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

Rektor: UNSRI siap lanjutkan dan tingkatkan Pendidikan standardisasi di Sumsel

  • Jumat, 05 September 2014
  • 1271 kali

Dalam rangkaian kegiatan BSN di Palembang, masih di hari yang sama, Rabu (3/09) setelah mengadakan diskusi dengan stakeholders untuk meningkatkan kemampuan UKM menerapkan SNI di Aryaduta, BSN melakukan pertemuan dengan Rektor Universitas Sriwijaya (UNSRI) di kampus pascasarjana di Palembang. Tim BSN dipimpin oleh Deputi Bidang Informasi dan Pemasyarakatan Standardisasi, Dewi Odjar didampingi oleh Kepala Pusat Pendidikan dan Pemasyarakatan Standardisasi, Metrawinda Tunus. Rektor UNSRI, Prof. Dr. Badia Perizade, didampingi oleh Pembantu Rektor 1 (Bidang Akademik dan Kemahasiswaan), Prof. Dr. Anis Saggaff.


Pertemuan dua jam ini, membahas progress kerjasama antara BSN dan UNSRI dan tindak lanjutnya. Kerjasama BSN-UNSRI tentang Pengembangan dan Pembinaan Pendidikan di Bidang Standardisasi ditandatangani pada tanggal 11 November 2009 saat pembukaan Bulan Mutu Nasional 2009 di Jakarta dan disaksikan oleh Menteri Negara Riset dan Teknologi, Suharna Surapranata.

Dewi Odjar menyampaikan bahwa kerjasama BSN-UNSRI meliputi 5 (lima) ruang lingkup, yaitu pendidikan dan pelatihan serta promosi standardisasi, peningkatan partisipasi pakar, pertukaran informasi, pembinaan laboratorium, dan riset serta diseminasi hasil riset di bidang standardisasi.

Jika melihat data yang ada di kami, lanjut Dewi Odjar, progress kerjasama sudah baik, kelima ruang lingkup sudah diimplementasikan dengan baik. Di poin pendidikan dan pelatihan standardisasi sudah diisi dengan Pembekalan kepada 42 Dosen Pengampu Standardisasi pada 17 Mei 2010. Dilanjutkan dengan pengajaran mata kuliah standardisasi, sebagai muatan di Fakultas Pertanian, Fakultas Teknik dan Fakultas FMIPA. Sudah ada 6 (enam) dosen yang mengajarkan mata kuliah standardisasi.

3 (tiga) Dosen UNSRI juga aktif di Forum Pendidikan Standardisasi (FORSTAN) dan Forum Kerjasama Internasional di bidang pendidikan standardisasi atau ICES (International Cooperation on Education about Standardization) . Terbaru kemarin 14-15 Agustus 2014, 2 (dua) dosen UNSRI hadir dalam pertemuan ICES di Ottawa, Kanada.

Di bidang kepakaran, lanjut Dewi Odjar, sudah ada 3 (tiga) dosen UNSRI yang menjadi anggota MASTAN (Masyarakat Standardisasi Indonesia) dan aktif memberikan tanggapan dalam perumusan SNI, salah satunya SNI di bidang pengujian kimia dan air laut. Dan ada 1 (satu) dosen yang sudah menjadi asesor untuk akreditasi laboratorium pengujian.

Dewi Odjar berharap kerjasama yang akan berakhir 11 November 2014 dapat diperpajang dan ditingkatkan. Apalagi Undang-undang Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian baru saja disahkan oleh DPR RI. Dengan UU ini maka peran perguruan tinggi menjadi sangat penting dalam melakukan pembinaan melalui pendidikan (Bab VII Pasal 53, 54, dan 55).

Merespon hal tersebut, Rektor UNSRI, Prof. Dr. Badia Perizade, menyatakan siap untuk melanjutkan dan meningkatkan pendidikan standardisasi di Sumsel melalui kerjasama ini. Rektor berharap kerjasama ke depan juga mengakomodir Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat.

Selain itu, melalui kerjasama ini Rektor berharap UNSRI dapat menjadi pusat pendidikan dan pelatihan atau training center di bidang standardisasi untuk wilayah Sumatera Selatan. UNSRI sedang membangun training center yang ditargetkan dapat melatih 8000 orang pertahun. Jadi jika ada pelaku usaha atau masyarakat yang hendak atau ingin melakukan pelatihan tidak perlu ke Jakarta cukup di training centernya UNSRI sehingga tugas BSN menjadi lebih ringan karena cukup mengirimkan narasumber atau melatih atau ToT dosen-dosen atau pakar di UNSRI.

 

Untuk persiapan lebih detail perpanjangan kerjasama, BSN dapat berkoordinasi dengan Pembantu Rektor 4 (Bidang Kerjasama) Dr. Muslim, jelas Rektor. Selanjutnya Penandatanganan kerjasama antara Rektor dengan Kepala BSN direncanakan akan dilakukan pada saat pembukaan IQE (Indonesia Quality Expo) dalam rangka Bulan Mutu Nasional di Jakarta, tanggal 12 November 2014, tutup Dewi Odjar. (Har)