Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

UMKM SUMEDANG MEMERLUKAN DUKUNGAN DAN BANTUAN DALAM PENERAPAN SNI ISO 9001:2008 UNTUK MENGHADAPI TANTANGAN AEC 2015

  • Senin, 01 September 2014
  • 1692 kali

Berkenaan dengan tindaklanjut Kesepakatan Bersama antara Badan Standardisasi Nasional (BSN) dengan Pemerintah Kabupaten Sumedang (Pemkab. Sumedang) yang telah ditandatangani pada tahun 2010 lalu, Pusat Kerjasama Standardisasi BSN mengadakan Workshop Pengenalan SNI ISO 9001:2008 untuk UMKM di Sumedang yang dihadiri oleh UMKM Bidang Makanan dan Minuman (produk tahu sumedang, youghart, opak), Batik, kerajinan tangan, dan APE (alat permainan edukasi) di Hotel Puri Khatulistiwa, Jatinangor (19-20/08/14). Kegiatan ini juga merupakan realisasi program kegiatan yang telah diinformasikan dan disepakati pelaksanaannya pada saat Rapat Koordinasi dan Evaluasi dengan Asisten Administrasi Pemkab. Sumedang pada akhir Mei 2014.

Dalam sambutan Sekretaris Daerah Pemkab. Sumedang yang dibacakan oleh Kepala Bagian Organisasi, Sekretariat Daerah Pemkab. Sumedang, H. Tuti Ruswati, S.Sos., M.Si, disampaikan bahwa Pemkab. Sumedang menyambut baik penyelenggaraan workshop ini. Sumedang mengharapkan dengan adanya workshop ini mampu mendorong berbagai langkah-langkah strategis yang diperlukan dalam meningkatkan kualitas dan daya saing berbagai komoditas yang menjadi andalan dan potensial di Kabupaten Sumedang.  Sebagai kabupaten yang sedang giat-giatnya membangun, kabupaten Sumedang menyadari bahwa daya saing pembangunan menjadi salah satu syarat utama untuk meningkatkan kualitas pembangunan daerah dan kesejahteraan masyarakat.

 

Disampaikan juga bahwa dalam hal pengembangan potensi lokal, kabupaten Sumedang menetapkan tahu sumedang, ubi cilembu, batik dan kerajinan tangan (handycraft) sebagai sasaran program pengembangan komoditas unggulan daerah. Selain itu, berbagai produk unggulan lainnya juga terus diupayakan peningkatan kualitas dan kuantitasnya seperti produk opak dan youghart melalui berbagai sosialisasi dan pembinaan, bantuan program pengembangan, pelatihan kewirausahaan, peningkatan infrastruktur daerah serta membuka akses pasar yang seluas-luasnya.

 

Oleh karena itu, diharapkan dengan Workshop yang diselenggarakan oleh BSN ini dapat memberikan dukungan bagi kabupaten Sumedang untuk meningkatkan kualitas berbagai komoditas yang dikembangkan masyarakat Sumedang, supaya dapat lebih berakselerasi dan bersaing untuk menembus level pasar nasional dan global.

Adapun dalam keynote speech yang disampaikan oleh Deputi Bidang Penelitian dan Kerjasama Standardisasi – BSN, Drs. Kukuh S. Achmad, M.Sc, disampaikan bahwa standardisasi dan sertifikasi penting peranannya bagi UMKM dalam mendukung perdagangan komiditi unggulan daerah melalui penerapan SNI yang tepat dan membantu meningkatkan daya saing UMKM di Kabupaten Sumedang, sehingga perekonomian daerah dapat berkembang dengan pesat di masa mendatang melalui kerjasama yang konstruktif dan aktif diantara kedua belah pihak.

 

Kegiatan ini merupakan inisiasi dari BSN dan Pemkab. Sumedang untuk memperkenalkan penerapan SNI ISO 9001:2008 bagi UMKM yang mendukung transaksi perdagangan sesuai aturan yang diatur oleh WTO, sehingga nantinya standardisasi dapat dipakai sebagai acuan/referensi dalam peningkatan daya saing produk unggulan Kabupaten Sumedang yang akan dipasarkan, baik didalam negeri maupun di luar negeri.  Hal ini juga sejalan dalam menyiapkan industri nasional, termasuk UMKM, dalam menghadapi tantangan globalisasi dengan disepakatinya ASEAN Economic Community (AEC) di tahun 2015 nanti.

 

Beberapa produk unggulan Kabupaten Sumedang seperti yang disampaikan diatas,  memerlukan perhatian kita dalam hal mutu, sehingga produk-produk tersebut mampu bersaing di pasar global, khususnya memasuki pasar negara-negara ASEAN, untuk menjawab tantangan perdagangan bebas dan integrasi AEC 2015. Untuk itu kita semua perlu mengupayakan agar produk unggulan tersebut dapat memenuhi standar mutu yang dalam hal ini mengacu pada Standar Nasional Indonesia (SNI), terutama bagi UMKM yang perlu mendapatkan perhatian dan bimbingan yang intensif.

Dalam presentasi Kepala Pusat Kerjasama Standardisasi BSN, Ir. Erniningsih menyampaikan materi tentang “Regulasi Teknis Berbasis SNI (TBT Agreement) dalam Menghadapi Tantangan Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015”. Dalam pemaparannya disampaikan pengenalan tentang standardisasi dan perannya, perlunya peningkatan daya saing industri nasional dalam era globalisasi dan perkembangan kesiapan nasional dalam menghadapi AEC 2015 dari sudut standardisasi. Termasuk garis besar hasil-hasil yang telah dicapai dari berbagai prioritas sektor di tingkat ASEAN yang perlu diketahui oleh para pengusaha di daerah.

 

Presentasi dilanjutkan oleh perwakilan dari Kabupaten Sumedang, H. Tuti Ruswati, S.Sos., M.Si, Kepala Bagian Organisasi, Sekretariat Daerah Pemkab. Sumedang yaitu mengenai “Profil UMKM dan Perkembangan Standardisasi di Sumedang”. Disampaikan bahwa Kabupaten Sumedang memiliki populasi UMKM sebanyak ± 6.881 yang terdiri dari berbagai macam jenis produk diantaranya: makanan dan minuman sebanyak 3.924 perusahaan; handycraft sejumlah 1.739 perusahaan; 633 di bidang jasa, agribisnis berjumlah 44 perusahaan; fashion berjumlah 1116 dan manufaktur sebanyak 46.

 

Adapun masalah yang dihadapi oleh UMKM di Sumedang secara umum adalah :1). pemasaran (marketing); 2). keuangan (finasial); 3). bahan baku (raw material); 4). Sumber Daya Manusia (SDM); dan 5). Teknologi. Selain itu juga disampaikan bahwa UMKM pada saat krisis moneter banyak yang bertahan dikarenakan : 1). Sebagian besar UMKM memproduksi barang konsumsi dan jasa-jasa dengan elastitas permintaan terhadap pendapatan yang rendah, sehingga tingkat pendapatan masyarakat tidak berpengaruh terhadap permintaan; 2). Sebagian besar UMKM tidak mendapat modal dari bank; 3). UMKM mempunyai spesialisasi produksi yang ketat, sehingga memudahkan UMKM untuk berpindah jenis usaha; 4). UKM mempunyai pilihan lebih banyak dalam pengadaan bahan baku; dan 5). Jumlah UMKM semakin meningkat sebagai akibat dari peralihan pekerja dari sektor formal.

 

Perkembangan Standardisasi di Kabupaten Sumedang telah banyak berkembang semenjak ditandatanganinya Kesepakatan Bersama antara Pemkab. Sumedang dengan BSN yang didukung oleh anggaran dari APBD Sumedang yang juga terus bertambah dari tahun ke tahun, diantaranya adalah :

1). Melalui Kantor Perpustakaan Daerah dan Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika, serta Bagian Hubungan Masyarakat Sekretariat Daerah Kab. Sumedang telah  melaksanakan penyebaran informasi mengenai standardisasi diantaranya melalui media bulletin, majalah dan leaflet mengenai standardisasi yang dikirim oleh pihak BSN;

2). Tahun 2011, Insentif dari BSN utk Penerapan SMM SNI ISO 9001-2008 untuk RSUD Kab. Sumedang dan PKM Sumedang Selatan (dilaksanakan oleh PT. KOKEK) serta UPTD Pelayanan Kesehatan Hewan Wil. Sumedang Kota (dilaksanakan oleh Tim BSN;

3). Tahun 2012, Sertifikasi SNI ISO 9001-2008 untuk PKM Sumedang Selatan dan UPTD Pelayanan Kesehatan Hewan Wil. Sumedang Kota;

4). Tahun 2013, Penerapan dan Sertifikasi SNI ISO 9001-2008 untuk PKM Jatinangor dan UPTD Pengujian Kendaraan Bermotor pada Dishubkominfo; dan

5). Tahun 2014, Penerapan dan Sertifikasi SNI ISO 9001-2008 untuk Pelayanan Perizinan pada BPMPP dan Kecamatan Sumedang Selatan

Selanjutnya workshop dilanjutkan dengan materi presentasi tentang “Pengenalan dan Interpretasi SNI ISO 9001:2008” yang disampaikan oleh Dr. Zakiyah, Kepala Pusat Sistem Penerapan Standar - BSN. Dalam presentasi disampaikan tujuan dari SNI ISO 9001:2008 bagi UMKM, selain itu juga prinsip manajemen yang benar, tanggungjawab dan komitmen dari pimpinan, pengelolaan sumber daya manusia yang ada sehingga dapat optimal dan yang tidak kalah penting adalah fokus kepada pelanggan sehingga kepuasan pelanggan dapat terpenuhi serta juga mendesain dan mengembangkan produk yang nantinya dapat bersaing dengan produk lain.  Penyampaian materi ini juga diikuti dengan pemberian contoh-contoh sesuai dengan kondisi UMKM peserta, sehingga terjadi diskusi yang menarik dan hidup, termasuk berbagai aduan permasalahan yang kemudian dicatat dan menjadi perhatian bagi Pemkab. Sumedang.

Sesi terakhir pada hari kedua adalah dengan simulasi penyusunan dokumen yang benar. Dalam simulasi ini diharapkan UMKM mampu untuk dapat memasarkan produk kita secara luas di pasar. Dalam tujuan tersebut maka kita harus memiliki visi dan misi bagaimana produk kita kedepannya,  serta harus dapat mengatur tugas dan tanggungjawab dari tiap bidang, sehingga produk kita dapat berkembang dan diterima dipasar.

Acara ditutup oleh Kepala Pusat Kerjasama Standardisasi yang mengharapkan bahwa dengan adanya workshop ini dapat memberikan penjelasan yang lengkap dan bermanfaat bagi UMKM, termasuk pejabat daerah terkait di Kabupaten Sumedang tentang Penerapan SNI ISO 9001:2008 dan diharapkan kegiatan ini dapat berlanjut dengan adanya suatu bimbingan yang lebih teknis dalam menerapkan SNI ISO 9001:2008 bagi UMKM sampai pada tahap untuk siap disertifikasi. (guspur/bw-pks).