Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

Standardisasi akan Menjadi Mata Kuliah Wajib di Teknik Industri UBAYA

  • Kamis, 24 Juli 2014
  • 1693 kali

Standardisasi akan Menjadi Mata Kuliah Wajib di Teknik Industri UBAYA setelah selama ini hanya sebagai mata kuliah pilihan wajib di konsentrasi Enterprise and Quality System. Informasi ini didapat saat Tim BSN yang dipimpin oleh Andry R. Prihikmat (Kabid. Diklat Standardisasi) melakukan kunjungan ke UBAYA dalam rangka analisa implementasi kerjasama dengan UBAYA (17/07/2014). Perwakilan dari UBAYA yang ditemui adalah M. Rosiawan, M. Arbi Hadiyat (kader dosen standardisasi), dan Yenny Sari (Kepala Lab. Quality & Performance Management Teknik Industri).


Yenny dan M. Arbi Hadiyat mengatakan bahwa sekarang standar sudah menjadi bagian dari pola pikir akademisi di UBAYA sebagaimana yang disampaikan Rosiawan sebelumnya. Apalagi ditambah dengan kebijakan kurikulum baru UBAYA yang mewajibkan mata kuliah standardisasi di Teknik Industri. Dampak dari kondisi ini adalah adanya permintaan dari akademisi UBAYA dan ini merupakan kebutuhan yang mendesak, yaitu kemudahan akses informasi terkini tentang standardisasi dan standar-standar yang dibutuhkan baik dalam perkuliahan, riset maupun pengabdian masyarakat. Menurutnya Kemudahan akses menjadi sesuatu yang sangat penting.

Menjawab permintaan Yenny, Andry menyampaikan bahwa saat ini BSN memiliki program SNI Corner yang merupakan outlet informasi standardisasi dan menjadi one stop services untuk informasi standardisasi serta dapat lebih mudah mendapatkan informasi standardisasi khususnya SNI. Untuk mendapatkan SNI Corner lanjut Andry dapat dilakukan melalui 3 skema, yaitu insentif dari BSN, pembiayaan bersama (sharing budget), dan sponsorship.


Khusus untuk perguruan tinggi SNI corner merupakan program insentif yang dikompetisikan dan rencananya akan diberikan setiap tahun kepada Perguruan Tinggi (PT) yang memenuhi persyaratan dan akan dinilai oleh tim seleksi. Diantaranya telah bekerjasama dengan BSN dan perpustakaannnya telah menjadi anggota jejaring informasi standardisasi BSN.  Adapun, yang lolos penilaian, tim seleksi akan melihat seleksi administratif, maupun kunjungan lapangan. Selain itu, perguruan tinggi juga harus mengajukan proposal. Jelas Kepala Bidang Pendidikan dan Pelatihan Standardisasi.


UBAYA berminat untuk mengajukan proposal SNI Corner. Yenny menjamin bahwa fungsi SNI Corner di UBAYA sebagai media menyebarkan informasi standardisasi seluas-luasnya akan optimal. Hal ini menurutnya karena gencarnya pendidikan dan pelatihan standardisasi di UBAYA. Pelatihan tentang Standardisasi rutin diselenggarakan bagi mahasiswa, tiap tahun bisa 3-4 kali diselenggarakan dan selalu diminati, pesertanya 20-30 mahasiswa. Pelatihan standardisasi di antaranya ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 dan Internal Audit untuk Integrated Management System.


Selain itu, menurut Rosiawan ada trend di UBAYA bahwa industri sudah mulai menggunakan akademisi untuk menjadi pendamping dalam penerapan dan sertifikasi standar atau SNI karena konsultan mahal. UU Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian lanjut Rosiawan akan menjadi pendorong kebutuhan pendidikan standardisasi. Bahkan ada permintaan dari industri baja binaan UBAYA untuk menyusun SNI tentang baja yang belum ada.


Bahkan saat ini, UBAYA sedang menyusun proposal pendirian S2 Logistic and Supply Chain Engineering di Teknik Industri. Standardisasi akan menjadi salah satu mata kuliah di program master ini. (Har)