Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

Peran Sistem Penilaian Kesesuaian dalam Mendukung Peningkatan Efisiensi Energi

  • Selasa, 10 Juni 2014
  • 1617 kali



Perhatian dunia terhadap isu efisiensi energi terus menjadi hal yang diperbincangkan. Kenaikan kebutuhan konsumsi energi sangat signifikan berbanding lurus dengan meningkatnya gas karbondioksida (CO2) yang mengakibatkan peningkatan suhu bumi. Oleh karena itu peringatan Hari Akreditasi Dunia tahun ini difokuskan pada peran akreditasi dalam memberikan keyakinan dalam penyediaan energi secara efisiensi.

Seperti diketahui, sejak enam tahun yang lalu, tepatnya tanggal 9 Juni 2008,  International Accreditation Forum (IAF) bersama dengan International Laboratory Accreditation Cooperation (ILAC) sepakat untuk memperingati Hari Akreditasi Dunia, sebagai sarana untuk meningkatkan kesadaran dari berbagai pihak tentang pentingnya peran akreditasi kepada seluruh pemangku kepentingan.    

Menurut Ketua Komite Akreditasi Nasional (KAN), Prof. Dr. Bambang Prasetya, dalam pembukaan acara Hari Akreditasi Dunia (World Accreditation Day) di Hotel Kartika Discovery Kuta, Bali , mengatakan bahwa kehidupan manusia ini sangat tergantung pada sumber energi. Energi fosil merupakan sumber daya yang tidak bisa diperbaharui, yang artinya sekali digunakan maka sumber energi tersebut akan langsung habis. Kebutuhan dan ketersediaan energi merupakan dua hal yang saling berlawanan. Maka dari itu prinsip yang harus disepakati, bahwa kita bukanlah pemilik energi saat ini, melainkan kita hanya meminjam dari anak cucu kita, tegas Bambang. Penghematan energi adalah unsur yang penting dari sebuah kebijakan energi.

Penghematan energi akan menurunkan konsumsi energi dan permintaan energi per kapita, sehingga dapat menutup meningkatnya kebutuhan energi akibat pertumbuhan populasi. Hal ini mengurangi naiknya biaya energi, dan dapat mengurangi kebutuhan pembangkit energi atau impor energi. Lanjut Bambang, berbagai usaha penelitian dan pengembangan energi baru dan terbarukan, serta penerapan regulasi yang ditetapkan oleh pemerintah melalui konservasi energi telah diupayakan. Penerapan konservasi energi ini butuh didukung sepenuhnya dari segi infrastruktur termasuk juga didalamnya sistem penilaian kesesuaian. Lembaga Penilaian Kesesuaian berfungsi untuk memverifikasi metodologi pengujian, inspeksi serta sertifikasi.

Laboratorium dimanfaatkan untuk mengetahui unjuk kerja penggunaan alat. Laboratorium penguji sangat penting untuk memverifikasi teknologi baru seperti energi pasang surut dan energi angin. Inspeksi keselamatan dilakukan terhadap instalasi yang berhubungan dengan energi, mulai dari pembangkit tenaga diesel sampai instalasi pembangkit tenaga nuklir. Penyedia energi disertifikasi untuk dapat menunjukkan bahwa proses dan prosedur mereka sesuai dan untuk memperoleh kepercayaan pada bisnis mereka. Pada gilirannya, sertifikasi ISO 50001 dapat membantu dunia usaha untuk meningkatkan unjuk kerja terkait energi dan untuk mengetahui peluang penghematan energi. Diakhir paparannya, Bambang menegaskan bahwa, suatu bentuk penghematan kecil dapat kita lakukan dan jika semua masyarakat di dunia  dapat melakukannya akan menjadi suatu hal yang luar biasa dan dapat memberikan dampak yang baik untuk saat ini maupun yang akan datang.

 

Peringatan Hari Akreditasi Dunia Tahun ini berbeda konsep dengan tahun sebelumnya, dimana tahun ini sengaja diselenggarakan di luar pulau Jawa untuk menjangkau Lembaga Sertifikasi, Laboratorium dan Lembaga Inspeksi peserta uji profisiensi khsususnya dari wilayah Indonesia Bagian Tengah. Selain itu juga Stake Holder yang terkait dengan Sistem Penilaian Kesesuaian untuk mendukung peningkatan efisiensi energi seperti pemerintah daerah, asosiasi industri, industri jasa perhotelan, dan industri furniture. Peserta yang hadir kurang lebih 450 peserta.

Selanjutnya, pada acara ini juga disampaikan materi presentasi dari Sekretaris Jenderal KAN yang diwakili oleh Direktur Akreditasi Lembaga Sertifikasi , Konny Sagala SSi  dengan topik “Mendukung energi efisiensi melalui penerapan sistem penilaian kesesuaian” . Salah satu langkah nyata wujud komitmen KAN mendukung regulasi dari Kementrian ESDM terkait penggunaan energi secara efisiensi, saat ini KAN mengembangkan skema akreditasi yang berkaitan dengan penghematan energi antara lain skema akreditasi untuk lembaga validasi dan verifikasi Green House Gases dan yang segera akan dilaunching tahun ini skema Sistem Manajemen Energi (SNI ISO 50001).

Dalam acara ini, diadakan kegiatan diskusi membahas topik teknis , yang pertama membahas “Uji profisiensi untuk mendukung kegiatan penjaminan mutu hasil pengujian”, yang disampaikan oleh Dede Erawan, selaku Direktur Akreditasi Laboratorium dan Lembaga Inspeksi KAN serta “Investigasi hasil uji profisiensi”  dengan nara sumber pakar Dr. Udin S. Nugraha dan Praba Drijarkara, M.Eng.

Secara parallel dalam ruang terpisah dilakukan diskusi dengan nara sumber dari PT Indah Kiat Pulp and Paper yaitu Bapak Kholisul Fatikhin, yang menyampaikan success story  membangun sistem dan menerapkan Sistem Manajemen Energi (SNI ISO 50001) dalam proses industri pulp and paper sehingga dapat melakukan penghematan energy sebesar 7 %. Bapak Zul Amri, selaku Manajer Akreditasi Bidang Lingkungan KAN menyampaikan substansi dari SNI ISO 50001 dan kaitannya dengan standar lain seperti SNI ISO 14001, SNI Pangan Organik, dan SNI Ekolabel.

Serta diakhir acara Konny Sagala (Direktur Akreditasi Lembaga Sertifikasi) menyampaikan konsep yang saat ini sedang dirumuskan oleh Tim yang ada di KAN – BSN untuk skema akreditasi kepada Lembaga Sertifikasi Sistem Manajemen Energi. Dari sumber dan data yang diperoleh diprediksi bahwa sektor industri yang dikategorikan sebagai industri padat energi yaitu industri pupuk, pulp dan kertas, tekstil, semen, baja, keramik dan industri pengolahan kelapa sawit mempunyai potensi yang cukup signifikan di dalam menerapkan standar SNI ISO 50001. Diharapkan skema akreditasi untuk Lembaga Sertifikasi SNI ISO 50001 ini dapat menghasilkan Lembaga Penilaian Kesesuaian yang kompeten dalam menjamin program nasional untuk efisiensi energy.




­