Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

Indonesia Presentasikan Dua Paper dalam the 2013 ICES Conference di Sophia Antipolis, Perancis

  • Senin, 17 Juni 2013
  • 1728 kali

Terdapat dua paper dari 3 dosen dari dua universitas di Indonesia yang lolos penilaian untuk dipresentasikan di the 2013 ICES (International Cooperation on Education about Standardization) Conference. Dua paper tersebut yaitu Local Wisdom based MMQS (Master of Management in Quality and Standardization) in Trisakti University oleh Nunu Wisnuaji dan Farida Jasfar serta An effort of the Department of Industrial Engineering -University of Surabaya in order to Provide  of Human Resources in the Field of Standardization oleh Muhammad Rosiawan.

 

 

Kedua paper tersebut telah melalui penilaian oleh satu reviewer dari the International Cooperation on Education about Standardization  (ICES). Tim reviewer paper  yaitu Prof. Knut Blind (Technical University of Berlin), Prof. Bruce Harding (Purdue University, USA), Dr. Henk de Vries (Rotterdam School of Management, Erasmus University, Netherland), Dr. Erik Puskar (National Institute of Standards and Technology, USA), Prof. Wilfired Hesser (Helmut Schmidt University, Germany), Prof. Toshiaki Kurokawa (former chair of ICES), Prof. Masami Tanaka (former President of ISO) dan Prof. Mingshun Song (China Jiliang University).

 

Presentasi paper dilakukan melalui poster presentasi yang diselenggarakan di hari kedua the 2013 ICES Conference. Paper dari Universitas Surabaya (UBAYA) dipresentasikan oleh Tim dari BSN karena kehadiran Rosiawan yang terkendala visa. Paper yang berisi pengalaman UBAYA dalam mengajarkan mata kuliah standardisasi menarik perhatian peserta karena metode pembelajaran yang dilakukan oleh UBAYA sangat menarik dan praktis tidak hanya mengandalkan kuliah di kelas tapi juga diisi dengan kunjungan industri, kompetisi, dan permainan.


 

UBAYA mengajarkan mata kuliah standardisasi sejak tahun 2010 sebagai salah satu tindak lanjut MoU dengan Badan Standardisasi Nasional. Mata kuliah Standardisasi diajarkan di Jurusan Teknik Industri yang diampu oleh Muhammad Rosiawan. Terdapat 3 mata kuliah terkait standardisasi yang diajarkan oleh Rosiawan, yaitu Pengantar Standardisasi, Sistem Manajemen Mutu dan Occupational Health and Safety Management System. Sejak mulai diajarkan tahun 2010, ketiga mata kuliah tersebut telah diikuti oleh 249 mahasiswa. Sebanyak 26 Penelitian tugas akhir mahasiswa di bidang standardisasi juga telah dihasilkan. Bahkan 12 mahasiswa lulusan mata kuliah tersebut telah bekerja di bidang standardisasi sebagai Consultant for Integrated management system (QSHE), Auditor for integrated management system QSHE, QA/QC, Document Control & IQA, dan QA/QC, Management Representative and Internal Auditor for Integrated management system (QSHE).

 

Poster presentasi yang kedua adalah Local Wisdom based MMQS (Master of Management in Quality and Standardization) in Trisakti University yang dipresentasikan oleh Nunu Wisnuaji. Dalam papernya Nunu menyampaikann bahwa local wisdom (kearifan lokal) menjadi filosofi dasar dari kurikulum MMQS, yaitu Gotong Royong dan prinsip Donsoni (Ing Ngarso Sung Tulodho, Ing Madyo Mangun Karso, Tut Wuri Handayani). Local wisdom disini digunakan sebagai upaya menanamkan kesadaran bahwa standardisasi tidak hanya untuk tujuan bisnis, ekonomi, dan perdagangan tapi juga bertujuan melindungi lingkungan alam dan kemanusiaan. Local Wisdom sendiri telah terbukti menjadi norma dan aturan sosial yang kuat dalam masyarakat.

 

Informasi dari Nunu Wisnuaji bahwa sudah 22 mahasiswa mendaftar dalam konsentrasi MMQS di Pascasarjana USAKTI. Sebagai konsentrasi, MMQS menggunakan 5 modul yang dikembangkan oleh ISO dan University of Geneva dalam Master Program in Standardization, Social Regulation and Sustainable Development. Modul ini akan mulai diajarkan pada Oktober 2013.

 

Selain dua poster presentasi dari Indonesia tampil juga poster presentasi dari Jerman, Jepang, Cina, Belanda, Denmark, Brazil dan Iran. (Har)




­