Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

Masyarakat Diminta Pakai Kabel SNI

  • Kamis, 01 Januari 1970
  • 2224 kali

JAKARTA (Suara Karya): Asosiasi Kontraktor Kelistrikan Indonesia (Akklindo) mengimbau masyarakat untuk menggunakan kabel listrik berstandar nasional Indonesia (SNI) saat membangun rumah, gedung, dan bangunan lainnya.

    "Kalau kabel listrik yang tidak SNI, pasti mudah terbakar. Masalah ini yang banyak terjadi di Jakarta khususnya, dan Indonesia umumnya," kata Ketua Umum Akklindo Gunung J Sitorus di Jakarta, Rabu (4/4), di sela acara Musyawarah Daerah (Musda) Akklindo DKI Jakarta, Rabu (4/4).

    Menurut dia, selain menggunakan kabel SNI, masyarakat juga diharapkan menggunakan lampu hemat energi (LHE). Saat membangun gedung dan rumah, sebaiknya masyarakat memperhatikan keamanan, kenyamanan, dan ramah lingkungan.

    Pada kesempatan ini, Gunung J Sitorus meminta semua pengurus Akklindo agar mengedepankan profesionalisme dan kejujuran dalam menjalankan tugas. "Akklindo lahir untuk melayani masyarakat, bukan minta dilayani," ujarnya.

    Sementara itu, Ketua DPD Akklindo Provinsi DKI Jakarta, Hasudungan Sinaga mengatakan, meski baru dibentuk pada September 2011, anggota Akklindo di daerah, seperti DKI Jakarta, akan selalu mengedepankan kejujuran dan profesionalisme dalam menjalankan tugas. "Penggunaan material yang bermutu serta bangunan yang aman, nyaman, dan pro lingkungan, tidak terlepas dari profesionalisme," kata Sinaga.

    Di lain pihak, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana DKI Jakarta Paimin Napitulu mengatakan, sepanjang 2011, tercatat terjadi 948 kasus kebakaran di wilayah DKI Jakarta, di mana tercatat sebanyak 18 orang tewas. Jumlah kasus kebakaran pada 2011 memang meningkat dibanding 2010 yang hanya ada 698 kasus.

    Dari 948 kasus kebakaran yang terjadi selama 2011, tercatat 18 orang meninggal dunia, terdiri dari 17 orang warga sipil dan satu orang petugas pemadam kebakaran. Sementara untuk korban luka sebanyak 87 orang dari masyarakat dan 13 orang dari petugas pemadam.

    Paimin juga menyatakan kerugian akibat kebakaran yang terjadi selama 2011 diperkirakan mencapai Rp 218 miliar. Yang jadi penyebab kebakaran, sebanyak 60 persennya terkait korsleting listrik pada arus pendek. (Novi)


Sumber: Suara Karya Online, edisi Kamis, 5 April 2012

Link: http://www.suarakarya-online.com/news.html?id=300624