Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

BSN akan manfaatkan jaringan British Standard Institution

  • Rabu, 03 Juni 2009
  • 4332 kali

Kliping Berita :

Badan Standardisasi Nasional (BSN) menggandeng British Standard Institution (BSI) dalam pengembangan informasi, identifikasi, dan adopsi pedoman pengembangan standar, guna mempromosikan sistem standardisasi dari Indonesia ke seluruh dunia.

Kepala BSN Bambang Setiadi menyatakan kerja sama ini sebagai satu wujud pembinaan dan pengembangan standardisasi nasional yang menjadi kewajiban lembaganya.

"BSI ini memiliki keanggotaan dari 670.000 organisasi yang ada di 154 negara, sehingga memiliki kemampuan besar untuk menyampaikan informasi mengenai sistem standardisasi yang ada di Tanah Air," ujarnya seusai penandatanganan join cooperation agreement antara BSN dan BSI, kemarin.

Dia menuturkan BSI juga merupakan satu organisasi pengembang standar yang mewakili Inggris dalam organisasi perumusan standar internasional seperti di forum International Organizations for Standardization (ISO).

"Manfaat lain yang diperoleh dari kerja sama ini adalah kemudahan akses informasi standardisasi dan publikasi BSI oleh semua pihak yang berkepentingan di Indonesia melalui BSN," katanya.

"Ada juga manfaat penyusunan posisi bersama yang saling menguntungkan dalam proses penyusunan standar internasional, sehingga kepentingan nasional dapat terakomodasi di dalamnya," tuturnya.

Adopsi sistem

Bambang menambahkan BSN juga dapat mengadopsi sistem yang telah mapan dan teruji dengan cara yang mudah jika menjalin kerja sama dengan BSI, serta mendapatkan pelatihan di bidang standardisasi sesuai dengan kebutuhan nasional dari pihak BSI.

"Kami pun dapat memperoleh bantuan teknis dalam pengembangan standardisasi nasional Indonesia menurut kebutuhan dan manfaat lain sesuai dengan kebutuhan dan kesepakatan kedua belah pihak."

Chief Executive BSI Howard Kerr menuturkan BSN dapat memanfaatkan jaringan BSI untuk menyampaikan berbagai informasi mengenai sistem standardisasi di Indonesia kepada organisasi dan negara lain.

Bahkan, lanjutnya, pada masa mendatang juga diharapkan BSI dan BSN dapat bekerja sama memberikan pelatihan-pelatihan kepada perusahaan di Indonesia.

Pasalnya, pemilikan sertifikat untuk standardisasi pada industri di Indonesia masih terbatas. Menurut data BSN per 2007, hanya ada 4.532 sertifikat untuk SNI ISO 9001 yang dipergunakan bagi produk yang konsisten menjaga kualitasnya.

Oleh R. Fitriana
Sumber : Bisnis Indonesia
Rabu, 3 Juni 2009




­